Samarinda (ANTARA Kaltim) – Sebanyak 30 orang remaja berasal dari Kabupaten dan Kota se Provinsi Katim dan Kaltara dilatih tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) agar terhindar dari resiko Triad yakni pergaulan seks bebas, Narkotika dan tertular penyakit HIV/AIDS .
“Tujuan dari orenatasi dan pelatihan bagi remaja sebagai pendidik sembaya agar mereka menjadi remaja harapan yang terhindar dari Triad KRR dan menjadi Generasi Berencana (Genre), †kata Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Kaltim Muhammad Hatta, saat membuka pelatihan mewakili Kepala BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur di Samarinda, Senin (16/2).
Ia mengatakan kelompok remaja sangat rentan terhadap Triad, sehingga perlu dilakukanl angkah antisipasi dengan melakukan pelatihan bagi pendidik sebaya, karena penting untuk diketahui tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR).
Beradsarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa, 30 persen di antaranya adalah penduduk usia remaja yakni usia 10 sampai 24 tahun.
Dikatakannya fase remaja merupakan fase kehidupan yang sangat kompleks, baik yang ditimbulkan dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar seperti , pengaruh lingkungan, keluarga, sekolah, kelompok masyarakat dan media informasi.
Oleh karena itulah para remaja yang menjadi sasaran pelatihan, karana sangat rentan terpengaruh Triad. Biasanya remaja yang menghadapi masalah pribadi, baik, masalah keluarga, sekolah, maupun pacar dan lainnya cenderung lebih terbuka dengan teman sebayanya ketimbang orang tuanya.
M Hatta menjelaskan jadi salah satu upaya BKKBN untuk menyelamatkan para remaja dari pengaruh negatif dari lajunya informasi dan globaisasi adalah dengan melakukan upaya pembinaan dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi.
“Para remaja yang dilatih adalah mereka yang menjadi pendidik sebaya yang tergabug dalam Kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) yang berada di sekolah, kampus dan di kelurahan,†katanya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana pelatihan Hartini mengatakan pelatihan berlangsung selama lima hari dan tujuan dari pelatihan itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pendidik sebaya tentang kesehatan reproduksi dalam mewujudkan generasi berencana.
Adapun yang menjadi nara sumber dalam orenatasi tersebut di antaranya dari Perwakilan BKKBN Kaltim, Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
“Palatihan ini diharapkan pendidik sebaya mampu memberikan wawasan kepada teman-teman sebayanya tentang kesehatan reproduksi remaja dan bahaya pergaulan bebas, narotika dan terhindar penyakit HIV/AIDS,†kata Hartini (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
“Tujuan dari orenatasi dan pelatihan bagi remaja sebagai pendidik sembaya agar mereka menjadi remaja harapan yang terhindar dari Triad KRR dan menjadi Generasi Berencana (Genre), †kata Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Kaltim Muhammad Hatta, saat membuka pelatihan mewakili Kepala BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur di Samarinda, Senin (16/2).
Ia mengatakan kelompok remaja sangat rentan terhadap Triad, sehingga perlu dilakukanl angkah antisipasi dengan melakukan pelatihan bagi pendidik sebaya, karena penting untuk diketahui tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR).
Beradsarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa, 30 persen di antaranya adalah penduduk usia remaja yakni usia 10 sampai 24 tahun.
Dikatakannya fase remaja merupakan fase kehidupan yang sangat kompleks, baik yang ditimbulkan dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar seperti , pengaruh lingkungan, keluarga, sekolah, kelompok masyarakat dan media informasi.
Oleh karena itulah para remaja yang menjadi sasaran pelatihan, karana sangat rentan terpengaruh Triad. Biasanya remaja yang menghadapi masalah pribadi, baik, masalah keluarga, sekolah, maupun pacar dan lainnya cenderung lebih terbuka dengan teman sebayanya ketimbang orang tuanya.
M Hatta menjelaskan jadi salah satu upaya BKKBN untuk menyelamatkan para remaja dari pengaruh negatif dari lajunya informasi dan globaisasi adalah dengan melakukan upaya pembinaan dengan memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi.
“Para remaja yang dilatih adalah mereka yang menjadi pendidik sebaya yang tergabug dalam Kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) yang berada di sekolah, kampus dan di kelurahan,†katanya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana pelatihan Hartini mengatakan pelatihan berlangsung selama lima hari dan tujuan dari pelatihan itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pendidik sebaya tentang kesehatan reproduksi dalam mewujudkan generasi berencana.
Adapun yang menjadi nara sumber dalam orenatasi tersebut di antaranya dari Perwakilan BKKBN Kaltim, Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
“Palatihan ini diharapkan pendidik sebaya mampu memberikan wawasan kepada teman-teman sebayanya tentang kesehatan reproduksi remaja dan bahaya pergaulan bebas, narotika dan terhindar penyakit HIV/AIDS,†kata Hartini (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015