Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kementerian Pertanian, dalam APBN Perubahan 2015 memberikan bantuan sebanyak 10.000 ekor sapi bagi peternak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk program integrasi sapi-sawit.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Kamis mengatakan, pola integrasi peternakan sapi dengan tanaman kelapa sawit ini untuk membantu mewujudkan populasi sapi sebanyak 2 juta ekor pada 2018.

"Oleh karena itu tahun ini Kaltim mendapat bantuan 10.000 ekor dari pemerintah pusat," katanya.

Jumlah sapi indukan yang mencapai 10.000 ekor tersebut merupakan sapi jenis Brahman Cross (BC) dari Australia, sehingga sapi impor tersebut diharapkan terus beranak pinak setelah dirawat oleh para kelompok tani ternak yang tersebar di Kaltim.

Sapi sebanyak itu akan dibagikan kepada 200 kelompok tani ternak di kabupaten dan kota se-Kaltim, seperti untuk 50 kelompok ternak di Kabupaten Paser, 50 kelompok di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kemudian 30 kelompok ternak di Kabupaten Berau, 30 kelompok di Kabupaten Kutai Timur, 30 kelompok ternak di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan untuk empat kelompok ternak di Kabupaten Kutai Barat.

Sedangkan peternak yang tersebar di Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), masing-masing hanya dua kelompok yang akan mendapat bantuan pengembangan integrasi sapi-sawit tersebut.

Masing-masing kelompok akan mendapatkan bantuan sebanyak 50 ekor sapi indukan jenis BC. Sedangkan jumlah anggota kelompok rata-rata 20 orang per kelompok.

Kelompok tani ternak yang mendapat bantuan integrasi sapi-sawit ini adalah mereka yang memiliki perkebunan sawit, sehingga mereka tidak perlu repot bekerjasama dengan petani sawit karena telah memiliki lahan sendiri.

"Kami optimis program populasi 2 juta ekor sapi pada 2018 bisa tercapai, karena bukan hanya pemerintah pusat yang menganggarkan pengadaan sapi, tetapi juga dari Pemprov Kaltim, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan, dan dari perbankan melalui program kredit ternak," kata Dadang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015