Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Komisi III DPRD Kalimantan Timur berharap pemerintah pusat merealisasikan pengucuran dana APBN senilai Rp40 miliar untuk subsidi kelanjutan proyek pembangunan Bandara Samarinda Baru atau BSB di Samarinda.

"BSB dikerjakan dengan pola tahun jamak menggunakan APBD Kaltim, tetapi kami juga meminta kucuran dana dari Pusat, yang informasinya telah disediakan sekitar Rp40 miliar," kata Ketua Komisi III DPRD Kaltim Dahri Yasin di Samarinda, Kamis, menanggapi kelanjutan proyek BSB.

Ia berharap pembangunan bandara yang akan menggantikan Bandara Temindung di Samarinda itu, dapat terlaksana sesuai tahapan.

DPRD Kaltim bersama pemerintah provinsi setempat menargetkan pada akhir 2016, bandara tersebut sudah dapat dioperasionalkan untuk melayani penerbangan.

"Kami dari Komisi III sudah beberapa kali berupaya menjalin komunikasi kepada pemerintah pusat untuk menanyakan kejelasan tanggung jawab pusat di daerah, serta memperjuangkan anggaran bagi Bandara Samarinda Baru, dan beberapa pembangunan infrastruktur lain di Kaltim," tambah Dahri.

Mengenai kucuran dana APBN untuk pembangunan BSB, informasi yang diperoleh menyebutkan pemerintah awalnya akan menggelontorkan dana sekitar Rp80 miliar pada APBN 2015.

Namun, sempat beredar kabar bahwa anggaran tersebut "menghilang", sehingga Komisi III DPRD Kaltim pada akhir November 2014 menanyakan masalah itu ke Kementerian Perhubungan.

Kabar menghilangnya anggaran itu muncul, karena diduga ada ketidaksepahaman antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga menyebabkan pemerintah pusat menunggu kepastian dari daerah.

Menurut Dahri, pemerintah pusat beranggapan kelanjutan pembangunan BSB akan didanai pihak investor.

Namun, dengan alokasi dana APBN senilai Rp40 miliar yang disisihkan pemerintah pusat untuk pembangunan sisi udara bandara, maka penyelesaian apron bandara yang telah dipadatkan dapat kembali dikerjakan.

"Bandara Temindung hanya memiliki panjang landasan pacu sepanjang 1.000 meter. Sedangkan di BSB bisa dibangun landasan pacu dengan panjang hingga 2.500 meter, sehingga aktivitas penerbangan di Bandara Temindung akan dipindahkan," papar Dahri.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015