Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penerbangan ke pedalaman Kalimantan Timur di Bandara Temindung Samarinda, sempat terganggu akibat "low cloud" atau awan rendah.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda Sutrisno, Selasa mengatakan, aktivitas penerbangan menuju ke pedalaman Kaltim pada Senin (19/1) sempat terganggu akibat adanya awan rendah yang cukup tebal menutupi kawasan bandara.

"Kemarin (Senin) pesawat yang akan mendarat di Bandara Temindung terganggu akibat adanya awan rendah di sekitar Bandara. Akibat adanya awan rendah yang cukup tebal tersebut landas pacu tidak bisa terlihat dari pesawat sehingga sangat membahayakan penerbangan," ungkap Sutrisno.

Pada Senin (19/1), pesawat Susy Air dari Kabupaten Berau terpaksa dialihkan ke Bandara di Balikpapan akibat tebalnya awan rendah yang menyelimuti Bandara Temindung Samarinda.

Begitu pula dengan penerbangan dari Bandara Temindung menuju ke Berau menggunakan pesawat Kalstar juga dibatalkan akibat adanya awan rendah tersebut.

Banjir yang menggenangi sebagian wilayah di Kota Samarinda pada Senin (19/1) disebabkan curah hujan yang cukup lebat terjadi pada siang menjelang sore.

"Hujan yang berlangsung pada Senin, khususnya sore menjelang siang cukup lebat yakni mencapai 44,3 mili meter kemudian pada malam hari masuk kategori sedang. Sebelumnya yakni pada Sabtu (17/1) curah hujan hanya berkisar 23,0 mili meter dan Minggu (18/1) curah hujannya hanya 8,6 mili meter," ujar dia.

"Sementara, kondisi angin yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, tidak ada yang signifikan dengan kecepatan 5-10 knot. Kondisi baru ekstreem jika kecepatan angin diatas 20 knot," ungkap Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015