Sangatta (ANTARA Kaltim) - Banjir akibat meluapnya Sungai Wahau merendam puluhan rumah warga yang berada di dua desa di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur..
Camat Batu Ampar Darmansyah ketika dihubung Antara dari Sangatta, Kutai Timur, Senin malam, mengatakan puluhan rumah yang terendam banjir berada di Desa Telaga dan Desa Batu Timbau.
"Sudah banyak warga yang mengungsi ke tempat lebih tinggi dan sebagian lainnya ke rumah keluarganya," katanya.
Ia mengatakan Desa Telaga dan Desa Batu Timbau masing-masing berpenduduk lebih dari 100 kepala keluarga.
Banjir kali ini terjadi karena Sungai Wahau yang melintasi kedua desa tersebut meluap sejak dua hari lalu, akibat tingginya curah hujan di hulu sungai.
Saat ini, luapan air sungai sudah menggenangi lapangan sepak bola dengan ketinggian air hampir sedada orang dewasa. Puluhan rumah warga juga ikut terendam dan sebagian memilih mengungsi ke tempat aman.
"Sekarang warga saya membutuhkan bantuan sembako, karena sudah dua hari rumahnya terendam dan harus mengungsi," tambah Darmansyah.
Menurut ia, musibah banjir akibat meluapnya sungai di daerahnya memang rutin terjadi setiap tahun saat musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin Aspan ketika dihubungi terpisah mengatakan pihaknya telah memantau kondisi banjir di berbagai titik, termasuk di wilayah Kecamatan Batu Ampar itu.
"BPBD punya SOP (standar operasional prosedur), jadi tidak asal turun ke lapangan saat terjadi banjir untuk melakukan evakuasi warga dan mendirikan dapur umur. Kalau ketinggian air banjir sudah mencapai satu meter, baru bisa dilakukan evakuasi terhadap warga," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, BPBD Kutim terus melakukan pemantauan kondisi banjir dan potensi bencana lainnya.
"Kalau sekarang belum dilakukan evakuasi karena belum masuk kategori kejadian luar biasa. Bantuan sembako juga belum ada, karena situasinya belum darurat," tambah Zainuddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Camat Batu Ampar Darmansyah ketika dihubung Antara dari Sangatta, Kutai Timur, Senin malam, mengatakan puluhan rumah yang terendam banjir berada di Desa Telaga dan Desa Batu Timbau.
"Sudah banyak warga yang mengungsi ke tempat lebih tinggi dan sebagian lainnya ke rumah keluarganya," katanya.
Ia mengatakan Desa Telaga dan Desa Batu Timbau masing-masing berpenduduk lebih dari 100 kepala keluarga.
Banjir kali ini terjadi karena Sungai Wahau yang melintasi kedua desa tersebut meluap sejak dua hari lalu, akibat tingginya curah hujan di hulu sungai.
Saat ini, luapan air sungai sudah menggenangi lapangan sepak bola dengan ketinggian air hampir sedada orang dewasa. Puluhan rumah warga juga ikut terendam dan sebagian memilih mengungsi ke tempat aman.
"Sekarang warga saya membutuhkan bantuan sembako, karena sudah dua hari rumahnya terendam dan harus mengungsi," tambah Darmansyah.
Menurut ia, musibah banjir akibat meluapnya sungai di daerahnya memang rutin terjadi setiap tahun saat musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin Aspan ketika dihubungi terpisah mengatakan pihaknya telah memantau kondisi banjir di berbagai titik, termasuk di wilayah Kecamatan Batu Ampar itu.
"BPBD punya SOP (standar operasional prosedur), jadi tidak asal turun ke lapangan saat terjadi banjir untuk melakukan evakuasi warga dan mendirikan dapur umur. Kalau ketinggian air banjir sudah mencapai satu meter, baru bisa dilakukan evakuasi terhadap warga," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, BPBD Kutim terus melakukan pemantauan kondisi banjir dan potensi bencana lainnya.
"Kalau sekarang belum dilakukan evakuasi karena belum masuk kategori kejadian luar biasa. Bantuan sembako juga belum ada, karena situasinya belum darurat," tambah Zainuddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015