Restoran makanan Arab-Palestina Emado’s buka cabang di Balikpapan. Inilah cabang pertama di Kalimantan dari jaringan restoran yang dimulai Chef Emad Al Amad di Jakarta tahun 2018 tersebut.
“Dari Palestina untuk Indonesia. Lewat cabang kami yang ke-85 ini, kami ingin turut memberi warna bagi Balikpapan yang sebagian besar warganya pendatang, juga turut memperkaya pilihan kuliner Kota Balikpapan,” kata Manajer Pemasaran Irani Yusita, di Balikpapan, Senin.(17/3)
Dia memaparkan, sesudah eksis di Jakarta dan sekitarnya, Emado’s kemudian menyebar ke kota-kota di pesisir utara Jawa Tengah atau jalur pantai utara (pantura) hingga ke Jawa Timur, sambil juga buka di Bandung.
Kemudian Makassar jadi tempat buka cabang pertama di luar Jawa. Budaya makan daging yang kuat di Sulawesi Selatan dengan menu coto makassar atau sop konro, misalnya, membuat hidangan nasi berlauk serba daging domba atau kambing ala nasi mandhi, nasi kabsah, juga nasi biryani, sudah punya tempat di dalam lidah orang-orang tempatan.
Apalagi Chef Emad tak keberatan membuat penyesuaian dari sisi rasa dan tidak ngotot mempertahankan rasa khas dan bau masakan Timur Tengah yang kuat dan penuh rempah-rempah. Menu di Emado seperti tiga nasi tersebut di atas, juga ditambahkan daging ayam yang jadi favorit umumnya orang Indonesia. Lalu makanan pembuka dan penutup seperti shawarma, samosa, pisang kunafa, keju kunafa, um ali, dan roti maryam, disesuaikan sedikit dengan lidah orang Indonesia.
Malah saat ini jadi andalan dan dapat harga diskon paket 3 ekor ayam panggang dengan harga Rp99.000, dari harga standarnya yang Rp150.000.
“Bisa beli langsung datang ke restoran, bisa dibeli lewat aplikasi daring Go-Food atau GrabFood, atau telepon 0878-0100-1053,” kata Irani.
Di Balikpapan Emado’s buka di Jalan MT Harjono, Damai, kawasan yang perlahan berkembang menjadi menjadi pusat kuliner Kota Minyak meskipun di bagian yang selalu mendapat ancaman banjir.
“Setelah Balikpapan, berikutnya di Kalimantan kami akan buka di Banjarmasin,” ujar Irani.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025