Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan integrasi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD dengan Pos Pelayanan Terpadu guna mencapai target satu desa/kelurahan terdapat satu unit PAUD.

"Jumlah desa dan kelurahan pada 10 kabupaten/kota di Kaltim sekitar 1.200, sedangkan jumlah PAUD di Kaltim mencapai 1.358 unit. Sebenarnya sudah melampaui target jika dirata-ratakan, tetapi PAUD yang ada masih menumpuk di kawasan perkotaan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Samarinda, Rabu.

Menurut ia, jumlah PAUD di kawasan perkotaan lumayan banyak, bahkan tiap RT di perkotaan sudah terdapat PAUD, sedangkan di kawasan perdesaan, masih ada beberapa desa yang belum memiliki PAUD sehingga integrasi dengan Posyandu perlu dilakukan.

"Integrasi dilakukan karena bangunan atau gedung Posyandu sudah ada tiap desa, tinggal mengurus izin dan memenuhi jumlah guru yang layak, sehingga anak-anak di perdesaan bisa mengenyam jenjang pendidikan nonformal. Bahkan integras juga sudah dilakukan dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA)," ujar Musyahrim.

Ia menambahkan pengintegrasian PAUD dengan TPA maupun Posyandu merupakan upaya pembinaan terhadap tumbuh kembangnya anak secara efektif sejak usia dini, karena usia dini merupakan usia keemasan dalam pembentukan karakter dan pola pikir anak.

"Melalui program integrasi ini diharapkan dapat mempermudah pencapaian target, karena PAUD yang diintegrasi atau meminjam gedung Posyandu akan lebih mendekatkan masyarakat dengan lembaga pendidikan prasekolah," tambahnya.

Sedangkan dalam upaya memenuhi kekurangan sarana dan prasarana, lanjut Musyahrim, jenjang PAUD juga mendapatkan alokasi anggaran dari APBN, termasuk mendapat hibah maupun bantuan sosial dari APBD Kaltim.

Sementara itu, dari sisi tenaga pendidik, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan terus berupaya memenuhi kebutuhan tenaga pendidik (tutor) PAUD.

Jumlah tutor PAUD di Kaltim saat ini sekitar 15.000 orang, sedangkan kompetensi tutor PAUD masih banyak lulusan SMA atau yang sederajat, sehingga pihaknya terus meningkatkan kompetensinya hingga jenjang S1.

Ia mengakui kondisi geografis Kaltim yang sangat luas dan sulit dijangkau juga menjadikan penyebaran tutor PAUD tidak merata hingga ke desa-desa, yakni akibat dari minimnya SDM di perdesaan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kaltim sudah memberikan beasiswa kepada sekitar 1.000 tutor PAUD, yakni melalui kerjasama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, dan dengan Universitas Terbuka.

Sedangkan pada 2014, dilanjutkan dengan memberikan beasiswa hingga S1 kepada 450 tutor PAUD dan beasiswa S2 untuk sekitar 50 nara sumber (praktisi) pendidikan di bidang PAUD, kemudian dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi 360 pendidik dan pengelola PAUD dasar.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014