Samarinda (ANTARA Kaltim) - Rencana pembangunan Bandar Udara di Kabupaten Mahakam Ulu, mendapat tanggapan positif dari pemerintah pusat.
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Veri Diana Wang di Samarinda, Senin, mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Plh Dirjen Perhubungan Udara Muhammad Nazir juga memberikan sinyal positif akan dibangunnya Bandar Udara di Kutai Kartanegara.
"Dua rencana pembangunan bandara yakni di Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara, semuanya mendapatkan sinyal positif dari Dirjen, saat Komisi III melakukan dengar pendapat di Jakarta beberapa waktu lalu," kata Veri.
Menurut dia, pemerintah pusat sangat terbuka dengan pengembanga khususnya di wilayah perbatasan. "Untuk pembangunan bandara di Kutai Kartanegara, Dirjen belum pada posisi memutuskan, tetapi akan mempertimbangkan soal manfaat dan kepentingan masyarakat," katanya.
Bahkan pemerintah pusat, lanjut Veri, juga memberikan kemudahan untuk memperlancar pembangunan yang dibiayai APBD dan APBN, tetapi persoalan penyediaan lahan harus ada kesepakatan.
"Domain soal lahan ada di daerah. Sebab kalau pusat sulit untuk mengatur masalah pembebasan lahan," katanya.
Veri Diana Wang mengatakan, pembangunan bandara di Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten bungsu di Kaltim bisa cepat terealisasi.
"Kabupaten Mahakam Ulu ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan dua provinsi yaitu Kalteng dan Kalsel. Selain karena alasan tersebut, letaknya cukup jauh dijangkau sehingga mempengaruhi tingginya biaya hidup masyarakat," ujarnya.
Sebagai beranda terdepan NKRI, Veri berharap pembangunan bandara ini bisa mendapat dukungan pusat untuk pengembangan daerah dan pembukaan wilayah terisolasi.
Putri daerah asli Mahakam Ulu ini juga mengatakan, ancaman pindah warga negara dari warga 10 desa di Mahakam Ulu beberapa waktu lalu juga menjadi perhatian penting.
"Mereka merasa terisolasi karena akses jalan ke wilayah ini masih sulit. Apalagi jika sungai surut, "speed boat" tidak bisa digunakan. Sudah ada wacana untuk menyiapkan lahan pembangunan bandara di Kecamatan Long Bagun," kata Veri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Veri Diana Wang di Samarinda, Senin, mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Plh Dirjen Perhubungan Udara Muhammad Nazir juga memberikan sinyal positif akan dibangunnya Bandar Udara di Kutai Kartanegara.
"Dua rencana pembangunan bandara yakni di Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara, semuanya mendapatkan sinyal positif dari Dirjen, saat Komisi III melakukan dengar pendapat di Jakarta beberapa waktu lalu," kata Veri.
Menurut dia, pemerintah pusat sangat terbuka dengan pengembanga khususnya di wilayah perbatasan. "Untuk pembangunan bandara di Kutai Kartanegara, Dirjen belum pada posisi memutuskan, tetapi akan mempertimbangkan soal manfaat dan kepentingan masyarakat," katanya.
Bahkan pemerintah pusat, lanjut Veri, juga memberikan kemudahan untuk memperlancar pembangunan yang dibiayai APBD dan APBN, tetapi persoalan penyediaan lahan harus ada kesepakatan.
"Domain soal lahan ada di daerah. Sebab kalau pusat sulit untuk mengatur masalah pembebasan lahan," katanya.
Veri Diana Wang mengatakan, pembangunan bandara di Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten bungsu di Kaltim bisa cepat terealisasi.
"Kabupaten Mahakam Ulu ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan dua provinsi yaitu Kalteng dan Kalsel. Selain karena alasan tersebut, letaknya cukup jauh dijangkau sehingga mempengaruhi tingginya biaya hidup masyarakat," ujarnya.
Sebagai beranda terdepan NKRI, Veri berharap pembangunan bandara ini bisa mendapat dukungan pusat untuk pengembangan daerah dan pembukaan wilayah terisolasi.
Putri daerah asli Mahakam Ulu ini juga mengatakan, ancaman pindah warga negara dari warga 10 desa di Mahakam Ulu beberapa waktu lalu juga menjadi perhatian penting.
"Mereka merasa terisolasi karena akses jalan ke wilayah ini masih sulit. Apalagi jika sungai surut, "speed boat" tidak bisa digunakan. Sudah ada wacana untuk menyiapkan lahan pembangunan bandara di Kecamatan Long Bagun," kata Veri. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014