Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara, menemukan 10 warga positif terinfeksi "Human Immunodeficiency Virus" (HIV) atau virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.

"Hingga awal Desember 2014, kami menemukan 10 warga positif terinfeksi HIV, sebelumnya terdata sebanyak 19 ODHA (orang dengan HIV/AIDS)," ungkap Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Ponco Waluyo di Penajam, Senin.

Saat membagikan brosur sosialisasi pencegahan HIV/AIDS bersama LSM Komunitas Peduli AIDS dan pihak kepolisian di Jalan Provinsi Kilometer 9, serangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS), ia mengatakan dari 13 orang itu, tiga orang diantaranya sudah pindah ke luar Penajam Paser Utara.

Satu orang lainntalainnya meninggal dunia, sehingga total ODHA saat ini sebanyak 25 orang. Dari 10 warga yang ditemukan positif HIV pada 2014 itu, menurut dia, dua orang diantaranya bekerja di pemerintahan dan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab Penajam Paser Utara.

Sementara, dari total 25 warga Penajam Paser Utara yang positif terinfeksi HIV tersebut, tujuh orang diantaranya bekerja di pemerintahan dan berstatus PNS.

Menurut Ponco umumnya PNS yang terinfeksi HIV karena hubungan seksual dengan wanita bukan pasangan atau terkena infeksi menular seksual (IMS).

"Kami sengaja memasang spanduk yang bertuliskan `Pergi Bawa SPPD, Pulang Jangan Bawa Penyakit` untuk mengingatkan mereka (PNS) sebab rata-rata PNS yang terinfeksi HIV mengaku, sering melakukan seks bebas pada saat melakukan kunjungan ke luar daerah," ungkap Ponco Waluyo.

Melalui tema HAS 2014 `Cegeh dan Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat Dari HIV/AIDS dalam rangka perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Diharapkan masyarakat terhindar dari terinfeksi HIV serta tidak mendiskriminasi para ODHA.

"Tujuan kami agar warga dapat terhindar terinfeksi HIV dan masyarakat juga tidak mengucilkan para ODHA. Pada 2012, tiga ODHA diusir warga, satu orang di Kecamatan Babulu dan dua orang di Kecamatan Sepaku," ujar Ponco Waluyo.

Ketua Komunitas Peduli AIDS Kabupaten Penajam Paser Utara Jodi mengatakan, sosialisasi HIV/AIDS sangat penting untuk mengantisipasi warga agar tidak terinfeksi HIV.

Upaya tersebut, kata dia, antara laun dilakukan melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah, seperti SMP dan SMA serta meminta pemerintah menutup kafe dan tempat hiburan malam di daerah itu.

"Penutupan kafe dan tempat hiburan malam akan mempersempit ruang gerak pekerja seks komersial (PSK, sehingga potensi penyebaran HIV di wilayah ini melalui hubungan seks yang tidak sehat dapat berkurang," ungkap Jodi.

Warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang terdata positif terinfeksi HIV, menurut Jodi, mulai 2006 hingga saat ini, sebanyak 48 orang dan 23 orang diantaranya sudah meninggal dunia.

"Warga yang terinfeksi pada umumnya melakukan hubungan seksual dengan wanita bukan pasangan dan sebagian menggunakan narkoba suntik," kata Jodi.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014