Samarinda (ANTARA Kaltim) - Harga bahan bakar minyak jenis premium atau bensin eceran di pedalaman Kalimantan Timur di Kabupaten Mahakam Ulu, mencapai kisaran Rp15 ribu per liter.
Petinggi atau Kepala Desa Kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung Welly Brodus, kepada wartawan di Samarinda, Selasa mengatakan, warga terpaksa membeli bensin secara eceran karena jarak agen premium dan minyak solar (APMS) dengan kampung mereka cukup jauh.
"Walaupun harganya cukup mahal yakni Rp15 ribu per liter, namun kami tetap harus membeli bensin karena APMS hanya ada di ibu kota kecamatan yakni di Data Bilang yang jaraknya cukup jauh dan hanya bisa ditempuh menggunakan perahu yang ditempuh selama 30 menit," ungkap Welly Brodus.
Sebelum kenaikan harga BBM kata dia, harga premium di wilayah pedalaman Kaltim itu Rp12 ribu per liter.
Sementara, harga BBM jenis solar lanjut Welly Brodus Rp11 ribu per liter.
"Kebanyakan warga menggunakan bensin untuk beraktivitas dan yang memakai solar hanya beberapa orang saja," kata Welly Brodus.
Mahalnya harga BBM khususnya premium tambah Welly Brudus karena selain jauh, lokasi APMS tersebut juga berada di sungai.
"Harga BBM di APMS tidak berbeda dengan daerah lainnya. Jadi, hanya di tingkat eceran yang sangat mahal tetapi kami tetap harus membeli karena memang sangat dibutuhkan untuk beraktivitas," ujar Welly Brodus.
Warga di pedalaman Kaltim itu tambah dia berharap, agar pemerintah memberikan solusi agar mereka juga dapat menikmati BBM dengan harga normal.
"Kami hanya ingin membeli BBM seperti warga di daerah lain pada umumnya. Jadi, kami berharap pemerintah dapat memberikan solusi sebab sudah bertahun-tahun kami membeli BBM dengan harga lebih mahal dibanding daerah lainnya," kata Welly Brodus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Petinggi atau Kepala Desa Kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung Welly Brodus, kepada wartawan di Samarinda, Selasa mengatakan, warga terpaksa membeli bensin secara eceran karena jarak agen premium dan minyak solar (APMS) dengan kampung mereka cukup jauh.
"Walaupun harganya cukup mahal yakni Rp15 ribu per liter, namun kami tetap harus membeli bensin karena APMS hanya ada di ibu kota kecamatan yakni di Data Bilang yang jaraknya cukup jauh dan hanya bisa ditempuh menggunakan perahu yang ditempuh selama 30 menit," ungkap Welly Brodus.
Sebelum kenaikan harga BBM kata dia, harga premium di wilayah pedalaman Kaltim itu Rp12 ribu per liter.
Sementara, harga BBM jenis solar lanjut Welly Brodus Rp11 ribu per liter.
"Kebanyakan warga menggunakan bensin untuk beraktivitas dan yang memakai solar hanya beberapa orang saja," kata Welly Brodus.
Mahalnya harga BBM khususnya premium tambah Welly Brudus karena selain jauh, lokasi APMS tersebut juga berada di sungai.
"Harga BBM di APMS tidak berbeda dengan daerah lainnya. Jadi, hanya di tingkat eceran yang sangat mahal tetapi kami tetap harus membeli karena memang sangat dibutuhkan untuk beraktivitas," ujar Welly Brodus.
Warga di pedalaman Kaltim itu tambah dia berharap, agar pemerintah memberikan solusi agar mereka juga dapat menikmati BBM dengan harga normal.
"Kami hanya ingin membeli BBM seperti warga di daerah lain pada umumnya. Jadi, kami berharap pemerintah dapat memberikan solusi sebab sudah bertahun-tahun kami membeli BBM dengan harga lebih mahal dibanding daerah lainnya," kata Welly Brodus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014