Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik memberikan dukungan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan mangrove tidak berfungsi menjadi areal budi daya perikanan guna meningkatkan perekonomian.

"Kita dukung pemanfaatan lahan mangrove yang tak berfungsi atau mati agar bisa bermanfaat dan menghasilkan. Pola ini namanya biasa disebut 4 in 1 atau satu lahan diisi empat komoditas perikanan," katanya saat melakukan panen perdana tambak 4 in 1 berupa udang tiger, ikan bandeng, kepiting, dan rumput laut gracilaria di lahan Tambak Labangka, Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sabtu.

Menurut Akmal, pemanfaatan lahan mangrove ini merupakan percontohan yang didukung oleh pemerintah provinsi bagi anak-anak muda di Labangka dengan mengelola hutan bakau yang tak berfungsi tanpa merusaknya.

"Melalui percontohan pola seperti ini kita tak perlu lagi mengeluarkan biaya pakan. Karena semua komoditas perikanan diberi pakan oleh gracilaria," jelasnya.

Bagi Akmal, program perikanan anak muda Labangka ini bernilai ekonomi tinggi, karena sejak tiga hingga empat bulan lalu disebar sudah bisa panen.

"Kita bersyukur tambak ini produktif, saya minta semua pihak dapat berkolaborasi mengembangkan lahan-lahan mangrove seperti ini, mulai dari perangkat daerah di pemprov, kepolisian, TNI, dan perbankan. Sehingga, petani nelayan khususnya anak muda bisa berkembang mengelola tambak," pesannya.

"Karena kita tahu Presiden Prabowo memprogramkan makan bergizi gratis, maka kita siapkan bahannya, sehingga ketahanan pangan kita tercukupi," tambah dia.

Pj Bupati PPU Zainal Arifin menyambut baik program Pj Gubernur bersama anak muda di Labangka itu. "Program ini juga untuk mendukung program ketahanan pangan. Pemkab PPU siap membina SDM-nya," jelasnya.

Pengelola Tambak Labangka, Renanda Hanif Purwanto mengapresiasi dukungan Pj Gubernur bersama Pemprov Kaltim.

"Alhamdulillah panen perdana satu tambak berisi 300 kilogram kepiting, bandeng 300 kilogram, dan udang 70-80 kilogram. Sedangkan rumput laut target kita 300-400 kilogram selama empat hingga lima bulan dibudidayakan," jelasnya.

Hanif menjelaskan, lahan yang ada seluas enam hektare dibagi tiga petak. Tambak utama sebanyak tiga hektare.

"Hasil perdana ini sementara diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya, kita distribusi atau dipasarkan di Balikpapan. Alhamdulillah empat bulan sudah panen," kata Hanif.

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024