Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur kekurangan personil untuk mengamankan objek vital (Obvit) dan objek vital nasional (Obvintas) yang jumlahnya cukup banyak

"Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Kaltim hanya memiliki personel 58 orang dari kebutuhan 126 orang," kata Direktur Pengamanan (Pam) Objek Vital Polda Kaltim Kombes Pol Heri Sulistianto di Balikpapan, Jumat.

Jumlah itu, kata dia, relatif kurang, karena obvit maupun obvitnas yang harus diamankan cukup banyak. Obvitnas saja sekurangnya ada 26.

Untuk mengatasi itu, menurut dia, personel perwira Pam Obvit mengambil peran sebagai semacam koordinator keamanan pada objek vital tersebut.

Ia mengatakan tugas perwira Pam Obvit menganalisis seluruh kemungkinan potensi bahaya dan ancaman terhadap obyek tersebut dan mengatur bagaimana mengatasinya.

Hery mengatakanbila situasi normal, tenaga keamanan obyek vital tersebut, seperti pengamanan Pertamina, menjadi inti dari pengamanan. Namun bila situasi memburuk, Pam Obvit dapat meminta bantuan personel polisi dari kesatuan lain untuk pengamanan.

"Dengan koordinasi, bisa digerakkan satuan Sabhara atau Brimob," ujarnya.

Namun, katanya, karena cukup banyak objek vital yang harus diamankan, ada perwira Pam Obvit yang bertanggung jawab lebih dari satu objek.

"Kita manfaatkan semua saluran komunikasi yang tersedia untuk terus berkoordinasi. Meski demikian kami tetap berkomitmen mengamankan obyek vital, terutama obvitnas, baik diminta atau tidak diminta oleh pengelola objek," ujarnya.

Berkenaan dengan fasilitas-fasilitas minyak dan migas (migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Direktorat Pam Obvit melakukan pengamanan secara khusus.

Menteri ESDM telah mengeluarkan surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 3407K.07/MEM/2012. Karena itu Direktorat Pam Obvit Polda Kaltim juga memohon penambahan personel, mumpung ada lulusan baru.

"Sampai separo saja dari kekurangan kita yang 70 orang lebih itu dipenuhi, kami sangat bersyukur," kata Heri.

Obyek-obyek vital nasional yang pengamanannya menjadi tanggung jawab Polda antara lain Kilang Pertamina Unit Pengolahan (Refinery Unit, RU) V beserta kantor-kantor Pertamina dan pejabat-pejabatnya, seluruh fasilitas Total Indonesie di Balikpapan dan di Kutai Kartanegara.

Selain itu juga fasilitas Chevron Indonesia Company yang ada di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara, LNG Badak di Bontang, fasilitas VICO di Muara Badak dan Kantor Bank Indonesia baik di Balikpapan maupun di Samarinda.

Objek vital lainnya, termasuk perwakilan negara asing. Di Balikpapan misalnya, ada markas perwakilan Tentera Diraja Malaysia.    (*) 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014