Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Timur, Yulia Zubir mengajak masyarakat untuk terus melestarikan tumbuhan khas Kalimantan Timur seperti rotan dan ulin.
“Kita patut berbangga karena masih memiliki rotan dan ulin, yang merupakan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah jika terus dilestarikan,” ungkap Pj Ketua Dekranasda Kaltim Yulia Zubir di Samarinda, Selasa.
Pada kesempatan itu, Yulia memberikan apresiasi kepada para perajin dalam acara Dekranasda Kaltim Award 2024 yang berlangsung di Hotel Puri Senyiur Samarinda.
Dia menekankan bahwa rotan dan ulin bukan hanya bagian dari kekayaan alam Kalimantan, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi bagi masyarakat lokal.
Rotan, tumbuhan khas tropis dari keluarga Calameae, dikenal karena kekuatan dan fleksibilitas. Bahan ini menjadi komponen utama berbagai produk kerajinan seperti anyaman, furnitur rumah tangga, tas, hingga aksesoris.
Di sisi lain, pohon ulin (Eusideroxylon zwageri), yang merupakan ikon flora Kalimantan, terkenal dengan kayunya yang keras dan tahan lama. Kayu ulin sering digunakan dalam konstruksi bangunan dan pembuatan perabotan yang kuat.
“Eksploitasi yang tidak terkontrol bisa mengancam kelestarian pohon ulin. Oleh karena itu, kita perlu bersama-sama memastikan bahwa pemanfaatan tetap berkelanjutan, serta terus melakukan penanaman ulin,” tegasnya.
Tak hanya soal pelestarian, Yulia juga menyoroti pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kerajinan. Dekranasda Kaltim, kata dia, aktif menyelenggarakan pelatihan seperti anyaman rotan kombinasi manik yang diikuti para perajin muda dari seluruh Kalimantan Timur.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas produk kerajinan, serta mendorong para perajin untuk lebih inovatif dalam menciptakan desain yang menarik dan bernilai tinggi. Saya juga sangat mengapresiasi adanya perajin muda yang sudah mulai menunjukkan kualitas karyanya dalam kompetisi ini,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya regenerasi dalam industri kerajinan. Ia berharap generasi muda lebih aktif menggali potensi industri ini agar keberlanjutan tetap terjaga.
“Perajin muda yang berbakat sangat diperlukan untuk menggantikan perajin yang lebih senior. Melalui pelatihan dan ajang kompetisi seperti ini, kami berharap bisa menciptakan atmosfer yang mendukung bagi perajin muda untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” kata Yulia.
Ia mengatakan Dekranasda Kaltim Award 2024 menjadi ajang penghargaan sekaligus motivasi bagi perajin lokal untuk terus berkarya dan memajukan industri kerajinan khas Kalimantan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024