Penajam (ANTARA Kaltim) - Serapan APBD Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga triwulan ketiga 2014 masih rendah, yakni untuk fisik baru berkisar 51 persen, sedangkan keuangan hanya sekitar 46 persen dari total anggaran Rp1,784 triliun.

Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten (Setkab) Penajam Paser Utara, Edy Subyantoro, Jumat mengungkapkan, rendahnya serapan anggaran tersebut terjadi di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Ada tujuh SKPD yang serapan anggaran sangat rendah, diantaranya, Rumah Sakit Umum (RSUD), Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar), Dinas Pekerjaan Umum serta Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan," ungkap Edy Subyantoro.

Rendahnya serapan itu, kata Edy Subyantoro, karena puluhan paket proyek dari masing-masing SKPD mengalami gagal lelang akibat banyak berkas dari pihak kontraktor tidak memenuhi syarat, sehingga tidak ditemukan pemenangnya.

"Sebanyak 288 paket proyek yang disusun oleh 22 SKPD, 32 paket diantaranya yang mengalami gagal lelang. Tapi kami target realisasi serapan mencapai 80 persen lebih sampai akhir tahun ini," kata Edy Subyantoro.

Namun pihak SKPD tersebut, kata Edy Subyantoro, berjanji akan merealisasikan sesuai dengan target hingga akhir tahun 2014.

Proyek yang gagal lelang dan waktu pengerjaannya tidak mencukupi hingga akhir tahun ini kata dia akan dialihkan ke APBD 2015.

"Agar tidak terulang lagi di tahun depan (2015), SKPD harus lebih awal mengajukan dokumen lelang sehingga jika terjadi gagal lelang, masih cukup waktu untuk mengajukan kembali pelelangan proyek itu. Proyek gagal lelang tahun ini, direlokasikan pada APBD 2015," ujar Edy Subyantoro.

Berdasarkan data dari hasil pelelangan sejumlah proyek kata dia, terjadi penghematan anggaran yang cukup besar, dimana penghematan yang dicapai dari hasil penawaran mencapai sekitar Rp39 miliar.

"Hemat berkisar Rp39 miliar. Artinya, penawaran lebih kecil dari anggaran yang kita siapkan, selisihnya itulah yang bisa dihemat," ungkap Edy Subyantoro.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014