Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, mengajukan penambahan pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ di Penajam, Senin mengatakan pemerintah setempat telah melayangkan surat kepada SKK Migas untuk penambahan pasokan gas ke PLTMG tersebut.

"Besaran pasokan gas yang dibutuhkan, diserahkan sepenuhnya kepada SKK Migas. Permintaan penambahan pasokan gas ke PLTMG itu untuk mengantisipasi krisis listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara. Tapi, sampai sekarang belum ada jawaban dari surat yang kami diajukan tersebut," katanya.

Selama ini, kata Mustaqim, suplai gas melalui Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka untuk PLTMG yang hanya 0,8 mmcfd atau Million Standard Cubic Feet per Day (gas) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas) belum mencukupi.

Kartena itu, kata Mustaqim, ditargetkan pasokan gas yang diberikan SKK Migas bisa mencukupi PLTMG sebagai langkah antisipasi kriris listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Selain telah mengajukan tambahan pasokan gas ke SKK Migas, kata dia, Pemkab Kabupaten Penajam aser Utara juga terus melakukan koordinasi dengan PLN Unit Petung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi sehingga masih sering dilakukan pemadaman listrik bergilir di daerah itu.

Sementara itu Manager PLN Unit Petung Suyatmanto mengakui, selain disebabkan adanya kerusakan mesin, pemadaman bergilir masih dilakukan dilakukan akibat adanya gangguan pada panel Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTMG) Girimukti.

"Masih ada satu unit mesin yang belum normal dan untuk melakukan perbaikan kami masih menunggu onderdil dari PLN Balikpapan. Setelah satu unit mesin PLN normal kembali, maka tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir," katanya.

Suyatmanto mengharapkan penambahan mesin di PLN Long Ikis bisa segera berfungsi sehingga beban pasokan listrik ke Kabupaten Paser juga berkurang.

Untuk saat ini, kata dia, PLN Unit Petung masih kekurangan pasokan listrik 300 kilo watt (KW) sehingga masih dilakukan pemadaman bergilir.

Namun, katanya, pemadaman listrik bergilir yang dilakukan tidak terlalu lama yakni sekitar lima jam dan waktu pemadaman tidak seperti sebelumnya, setiap lima hari sekali.

"Kalau sekarang ini 20 hari sekali baru dilakukan pemadaman di satu wilayah dan waktu pemadaman paling lama sekitar 3 jam," ungkap Suyatmanto.   (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014