Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2, Rudy Mas'ud, menerima gelar kehormatan "Amai" dari para tokoh adat Dayak Kampung Pampang, Samarinda, yang mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar Dayak di Desa Budaya tersebut.
 
"Saya ucapkan banyak terima kasih atas penyambutan yang luar biasa. Walaupun di Samarinda tidak ada desa, tapi di sini terkenal dengan nama Desa Pampang. Saya melihat adat budaya kita, terutama perempuan Dayak dengan telinga panjang, yang filosofinya makin panjang makin cantik," ujar Rudy Mas'ud di Samarinda, Sabtu.
 
Rudy juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan adat budaya sesuai dengan Pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945. Ia menyatakan, masyarakat wajib untuk menjaga dan melestarikan adat budaya setempat serta memajukan nilai-nilai budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945. 
 
"Jangan ragu, jangan bimbang, daerah Kampung Pampang ini adalah daerah adat yang wajib kita jaga dan lestarikan," tambahnya.
 
Rudy Mas'ud juga menyoroti pentingnya Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai etalase Kalimantan Timur yang mencerminkan keberagaman suku dan budaya di Indonesia. 
 
"Kita tidak lagi berbicara tentang putra daerah, tapi kita bicara inklusif. Kalimantan Timur harus tetap kondusif dan mencapai loncatan yang jauh," jelas Rudy.
 
Rudy juga menekankan pentingnya pendidikan dalam memajukan Kalimantan Timur. Menurut dia, hal yang mampu memutuskan rantai kemiskinan dan kebodohan ini hanyalah pendidikan.  
 
"Hidup ini perlu ilmu, baik untuk mencari dunia maupun akhirat. Maka konsep pertama yang kita letakkan adalah membangun sumber daya manusia," tegasnya dengan komitmen gratis pendidikan hingga S3 di hadapan para sesepuh masyarakat Kampung Pampang.
 
Rudy juga mengingatkan bahwa sumber daya alam akan habis, sehingga penting untuk mengandalkan ekonomi biru dan ekonomi hijau yang tidak akan pernah habis. 
 
"Untuk mengeksploitasi ekonomi hijau dan ekonomi biru, perlu ilmu pengetahuan dan pendidikan. Anak-anak kita harus mengupgrade skill, ilmu pengetahuan, dan karakter," tambahnya.
 
Rudy Mas'ud berharap agar masyarakat Kalimantan Timur dapat hidup damai dan berdampingan, tanpa memandang suku atau agama. 
 
"Kita perbaiki mental, pendidikan, skill, dan ilmu pengetahuan agar anak-anak kampung sini mampu bersaing dan mengisi posisi penting di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
 
Rudy juga mengajak masyarakat Kampung Pampang untuk bersama-sama membangun Kalimantan Timur. Perbedaan kita hargai, tapi kebersamaan kita nikmati. Perlu usaha keras dan cerdas untuk mewujudkan mimpi kita bersama," demikian Rudy Mas'ud.
 
Selain gelar kehormatan, Rudy Mas’ud juga diberikan sejumlah atribut adat, seperti topi beluko, mandau tulang, baju sapai, dan kalung uleng. Masing-masing atribut memiliki makna simbolis yang mendalam.
 
Topi beluko melambangkan perlindungan dari hal-hal buruk, mandau tulang melambangkan hubungan erat antara masyarakat dan pemerintah, sementara baju sapai dan kalung uleng menjadi simbol perlindungan dan ikatan persatuan. 
 
Rudy Mas'ud yang datang bersama istri diarak dengan Alut Adang alias perahu terbang. Kemudian diangkat oleh para pemuda Dayak dan diarak menuju Lamin Adat, tempat kampanye berlangsung. Momen yang jarang bisa disaksikan pada hari biasa.
 
Masyarakat adat Kampung Pampang bersatu penuh untuk mendukung calon gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2, Rudi Mas'ud. Dukungan ini disampaikan oleh Panglima Besar Laskar Mandau Adat Kalimantan Bersatu (LMAKB), Rudolf, yang mewakili tokoh Dayak Kampung Pampang.
 
Rudolf menyatakan bahwa Rudi Mas'ud dianggap sebagai tokoh yang cerdas dan berkualitas untuk memimpin Kalimantan Timur. 
 
"Beliau (Rudy) pantas menjadi gubernur Kaltim. Tokoh masyarakat adat dan masyarakat Dayak mendukung penuh program Rudy-Seno," ujar Rudolf.
 
Menurut dia, masyarakat Pampang menginginkan seorang gubernur yang bisa hadir dan mendengarkan aspirasi mereka. 
 
"Dengan kehadiran calon gubernur Rudy Mas'ud, mereka berharap anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan gratis dan masa depan yang lebih baik," tambah Rudolf.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024