Nunukan (ANTARA Kalim) -  Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium asal Malaysia diperebutkan masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara akibat tidak ada pasokan BBM bersubsidi dari depo PT Pertamina Kota Tarakan.

Hatta, warga Kabupaten Nunukan di Nunukan, Selasa mengaku, dengan terpaksa "memburu" premium asal Malaysia yang memang marak dijual eceran selama ini selama BBM bersubsidi menghilang di daerah itu.

Ia mengatakan, BBM bersubsidi mulai tidak ada dijual eceran sejak Minggu (12/10) sehingga masyarakat setempat yang sehari-harinya bolak balik Nunukan-Tawau (Malaysia) memanfaatkan situasi dengan membeli premium di negeri jiran dalam jumlah besar untuk dijual di Kabupaten Nunukan dengan harga Rp15.000-Rp20.000 per liter.

Hanya saja, banyaknya pemilik kendaraan yang membutuhkan BBM maka premium asal Malaysia pun mulai sulit ditemukan lagi bahkan sejumlah pengendara tidak mendapatkan karena persediaan terbatas.

Secara terpisah, Erni, pramuniaga di salah satu toko pakaian di Kabupaten Nunukan, Selasa mengatakan, terpaksa tidak menggunakan sepeda motor pribadinya sejak dua hari yang lalu akibat ketiadaan BBM bersubsidi yang dijual eceran dalam kemasan botolan.

Ia mengatakan, telah keliling mencari BBM bersubsidi maupun premium Malaysia pada sejumlah tempat seperti Jalan Tawakkal, Jalan Cik Ditiro (Porsas), dekat Pos TNI AL dana beberapa kios lainnya yang diketahui selama ini seringkali menyimpan stok ternyata tidak menemukan juga.

Pantauan ANTARA di Nunukan pada Senin (13/10) malam hingga pukul 22.00 wita, masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya di Pulau Nunukan masih berbondong-bondong mendatangi tempat yang dianggap memiliki stok premium asal Malaysia dengan membawa jerigen dan botol aqua.

Informasi yang diperoleh dari sejumlah masyarakat di daerah itu, pada Senin (13/10) puluhan jerigen ukuran 20 liter berisi premium Malaysia ditangkap petugas Kepolisian Perairan (Marine) Malaysia di atas kapal angkutan resmi dalam perjalanan menuju Kabupaten Nunukan.

"Kemungkinan petugas marine Tawau sudah tahu kalau BBM di Nunukan tidak ada maka pasti banyak premium (Malaysia) yang dibeli penumpang tujuan Nunukan. Makanya semua kapal angkutan resmi dari Tawau menuju Nunukan diperiksa satu per satu," ujar seorang warga yang mengaku ikut pada salah satu kapal angkutan resmi tersebut.(*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014