Komando Distrik Militer(Kodim) 0906 Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, melakukan aksi cegah tangkal radikalisme di kalangan pelajar, sehingga diharapkan mereka bisa memahami berbagai ciri radikal dan bisa menangkal berbagai pola radikalisme.
"Kegiatan cegah tangkal radikalisme ini dilakukan dalam rangkaian Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 122 berupa penyuluhan di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar," ujar Prajurit Seksi Teritorial Kodim 0906/ Kukar Kapten Infanteri Leo Nardo di Kerta Buana, Rabu.
Sedangkan peserta penyuluhan adalah para pelajar dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan mengangkat tema “Peran Pihak Terkait Sangat Penting dalam Menangkal dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme.
Saat menjadi narasumber dalam penyuluhan ini, Leo Nardo memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme dan terorisme, kemudian peran aktif yang dapat dilakukan pelajar untuk mencegah dan melawan ancaman tersebut,
"Peran aktif dari semua pihak, termasuk dari kalangan pelajar, sangat penting dalam menjaga keutuhan negara dan melindungi masyarakat dari ancaman radikalisme dan terorisme," katanya.
Diharapkan melalui penyuluhan ini, para pelajar sebagai generasi emas dan generasi penerus bangsa dapat menjadi agen perubahan, yakni turut aktif dalam memerangi ancaman radikalisme dan terorisme di lingkungan masing-masing.
Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan nonfisik dalam TMMD di Kukar, kegiatan nonfisik lainnya adalah penyuluhan pertanian dan peternakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi pertanian modern dan produktivitas lahan.
Penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, gotong royong, dan penyuluhan tentang kesadaran terhadap pentingnya pertahanan negara.
Bahkan dalam TMMD ini juga ada pelatihan keterampilan kerja untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang usaha kecil dan menengah, guna meningkatkan taraf ekonomi desa.
Sedangkan kegiatan fisik antara lain pembangunan jalan usaha tani sepanjang 3.200 meter, pembangunan dan rehabilitasi jembatan penghubung kawasan pertanian, pembuatan dan rehabilitasi gorong-gorong jalan pertanian, dan pembuatan sumur bor untuk irigasi pertanian.
"Ada pula rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni serta pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) bagi warga yang tidak mampu secara ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kegiatan cegah tangkal radikalisme ini dilakukan dalam rangkaian Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 122 berupa penyuluhan di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar," ujar Prajurit Seksi Teritorial Kodim 0906/ Kukar Kapten Infanteri Leo Nardo di Kerta Buana, Rabu.
Sedangkan peserta penyuluhan adalah para pelajar dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan mengangkat tema “Peran Pihak Terkait Sangat Penting dalam Menangkal dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme.
Saat menjadi narasumber dalam penyuluhan ini, Leo Nardo memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme dan terorisme, kemudian peran aktif yang dapat dilakukan pelajar untuk mencegah dan melawan ancaman tersebut,
"Peran aktif dari semua pihak, termasuk dari kalangan pelajar, sangat penting dalam menjaga keutuhan negara dan melindungi masyarakat dari ancaman radikalisme dan terorisme," katanya.
Diharapkan melalui penyuluhan ini, para pelajar sebagai generasi emas dan generasi penerus bangsa dapat menjadi agen perubahan, yakni turut aktif dalam memerangi ancaman radikalisme dan terorisme di lingkungan masing-masing.
Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan nonfisik dalam TMMD di Kukar, kegiatan nonfisik lainnya adalah penyuluhan pertanian dan peternakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi pertanian modern dan produktivitas lahan.
Penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, gotong royong, dan penyuluhan tentang kesadaran terhadap pentingnya pertahanan negara.
Bahkan dalam TMMD ini juga ada pelatihan keterampilan kerja untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang usaha kecil dan menengah, guna meningkatkan taraf ekonomi desa.
Sedangkan kegiatan fisik antara lain pembangunan jalan usaha tani sepanjang 3.200 meter, pembangunan dan rehabilitasi jembatan penghubung kawasan pertanian, pembuatan dan rehabilitasi gorong-gorong jalan pertanian, dan pembuatan sumur bor untuk irigasi pertanian.
"Ada pula rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni serta pembuatan mandi, cuci, kakus (MCK) bagi warga yang tidak mampu secara ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024