Program Tentara Manunggal Air Bersih (TMAB) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, membangun irigasi untuk mewujudkan lumbung pangan guna membantu memenuhi kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
TMAB biasanya dilakukan terpisah, namun kali ini digabung dengan Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-122 Kodim 0906/ Kukar yang dipusatkan di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang.
“TMMD di Desa Kerta Buana dilakukan pengeboran untuk sumur bor di tiga lokasi, salah satunya di Dusun Budidaya dengan pengeboran sumur sedalam 80 meter menggunakan alat geolistrik,” ujar Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kerta Buana Serka Mustofa di Tenggarong Seberang, Selasa.
Lokasi lain yang dilakukan pengeboran adalah di RT 7, Dusun Rapak Rejo, Kerta Buana, untuk membantu petani dalam mencukupi pengairan sawah seluas 33 hektare karena, selama ini para petani hanya bercocok tanam pada saat musim hujan atau mengharap tadah hujan.
Sedangkan secara keseluruhan, produksi padi di Kukar masih terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur, seperti pada 2023 dengan produksi padi mencapai 115.103,82 ton gabah kering giling (GKG), sementara total produksi dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur sebanyak 226.972,07 GKG.
Meski demikian, Pemkab Kukar ingin meningkatkan produksi padi karena dua alasan, pertama adalah sebagian beras di Kalimantan Timur masih didatangkan dari luar daerah, kedua adalah karena adanya IKN yang berimplikasi pada penambahan jumlah penduduk yang dipastikan membutuhkan pasokan pangan lebih banyak.
“Pengeboran untuk mencari sumber air untuk mengairi sawah terus dilakukan meski sempat mengalami kendala seperti cuaca dan kondisi tanah yang sulit, namun Satgas TMMD tetap yakin dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pengeboran ini secepat mungkin,” katanya.
Sementara I Putu Suena, Ketua Kelompok Tani Triguna desa setempat, menyatakan adanya pengeboran sumur bor tersebut kelak akan dapat membantu kelompok tani dalam mencukupi pasokan air agar dalam setahun bisa panen sampai 3 kali.
“Pengeboran sumur ini akan digunakan untuk mengairi sawah di kelompok kami yang seluas 33 hektare, karena selama ini para petani hanya bercocok tanam pada saat musim hujan. Semoga pembangunan irigasi dari sumur bor ini cepat selesai. Terima kasih kepada TNI yang peduli pada kami,” ujar Putu Suena.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
TMAB biasanya dilakukan terpisah, namun kali ini digabung dengan Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-122 Kodim 0906/ Kukar yang dipusatkan di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang.
“TMMD di Desa Kerta Buana dilakukan pengeboran untuk sumur bor di tiga lokasi, salah satunya di Dusun Budidaya dengan pengeboran sumur sedalam 80 meter menggunakan alat geolistrik,” ujar Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kerta Buana Serka Mustofa di Tenggarong Seberang, Selasa.
Lokasi lain yang dilakukan pengeboran adalah di RT 7, Dusun Rapak Rejo, Kerta Buana, untuk membantu petani dalam mencukupi pengairan sawah seluas 33 hektare karena, selama ini para petani hanya bercocok tanam pada saat musim hujan atau mengharap tadah hujan.
Sedangkan secara keseluruhan, produksi padi di Kukar masih terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur, seperti pada 2023 dengan produksi padi mencapai 115.103,82 ton gabah kering giling (GKG), sementara total produksi dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur sebanyak 226.972,07 GKG.
Meski demikian, Pemkab Kukar ingin meningkatkan produksi padi karena dua alasan, pertama adalah sebagian beras di Kalimantan Timur masih didatangkan dari luar daerah, kedua adalah karena adanya IKN yang berimplikasi pada penambahan jumlah penduduk yang dipastikan membutuhkan pasokan pangan lebih banyak.
“Pengeboran untuk mencari sumber air untuk mengairi sawah terus dilakukan meski sempat mengalami kendala seperti cuaca dan kondisi tanah yang sulit, namun Satgas TMMD tetap yakin dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pengeboran ini secepat mungkin,” katanya.
Sementara I Putu Suena, Ketua Kelompok Tani Triguna desa setempat, menyatakan adanya pengeboran sumur bor tersebut kelak akan dapat membantu kelompok tani dalam mencukupi pasokan air agar dalam setahun bisa panen sampai 3 kali.
“Pengeboran sumur ini akan digunakan untuk mengairi sawah di kelompok kami yang seluas 33 hektare, karena selama ini para petani hanya bercocok tanam pada saat musim hujan. Semoga pembangunan irigasi dari sumur bor ini cepat selesai. Terima kasih kepada TNI yang peduli pada kami,” ujar Putu Suena.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024