Nunukan (ANTARA Kaltim) -  Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tidak difungsikan sampai sekarang akibat maraknya pasokan daging dari Malaysia.

RPH yang dibangun dengan APBD 2003 itu tidak berfungsi karena tidak dimanfaatkan masyarakat atau pengusaha, sebab harga daging lokal tidak mampu bersaing dengan produk impor, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan, Jabbar, di Nunukan, Rabu.

Jabbar mengemukakan RPH di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan tersebut erbesar di Provinsi Kalimantan Utara, namun masih sulit difungsikan akibat banyaknya pasokan daging dari Malaysia dengan harga yang lebih murah.

Padahal, lanjut dia, Dispertanak Kabupaten Nunukan telah berusaha maksimal dengan mengadakan sapi untuk masyarakat atau pengusaha daging dengan harapan dipotong di RPH yang telah disediakan pemerintah daerah.

Ia mengatakan, demi pemanfaatan RPH tersebut Dispertanak Kabupaten Nunukan telah memberikan keringanan bagi masyarakat atau pengusaha yang ingin menggunakannya dengan tidak dipungut biaya retsribusi.

Namun lagi-lagi tidak ada yang berminat dengan alasan daging lokal tidak mampu bersaing dengan daging beku asal Malaysia yang lebih banyak diminati masyarakat setempat karena harganya lebih murah.

Dipsertanak setempat mengaku telah kehilangan akal untuk membujuk masyarakat atau pengusaha daging agar bersedia memanfaatkan RPH tersebut yang kondisinya telah mengalami kerusakan pada sejumlah bagian bangunannya.(*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014