Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari tahun ke tahun terus tumbuh positif, mulai 116,8 ribu hektare (ha) pada 2000 menjadi 1,1 juta ha pada 2013, dan pada 2018 ditargetkan naik menjadi 2 juta ha.

"Percepatan pertumbuhan perkebunan kelapa sawit memiliki prospek bagus untuk menggantikan sektor pertambangan, karena kian tahun tambang tidak bisa diharapkan akibat cadangannya menipis," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Etnawati Usman di Samarinda, Rabu.

Setelah ke depan pertambangan tidak bisa diandalkan, tambahnya, maka sektor lain yang perlu mendapat perhatian adalah pertanian dalam arti luas, di antaranya sektor perkebunan baik lada, karet, kakao, maupun kelapa sawit.

Menurut dia, dalam menghadapi redupnya pertambangan, maka sejak kini sudah dipersiapakan menggalakkan sektor perkebunan, di antaranya budidaya kelapa sawit baik oleh perusahaan, masyarakat, maupun dengan sistem plasma.

Untuk menyiapkan kelapa sawit sebagai komoditas utama perkebunan di Kaltim sekaligus menggantikan pertambangan, lanjutnya, maka komoditas ini terus digenjot sehingga perkembangannya menjadi siginifikan dari tahun ke tahun.

Pada 2008 luasan kebun sawit Kaltim 409,8 ribu ha, pada 2009 naik menjadi 530,5 ribu ha dan 2010 menjadi 663,5 ribu ha.

Kemudian 2011 naik menjadi 827,3 ribu ha, pada 2012 naik menjadi 961 ribu ha, dan pada 2013 kembali naik menjadi 1,115 juta ha.

Partumbuhan luasan kebun tersebut juga disertai dengan perluasan tanam, misalnya pada 2010 luas tanam hanya 219,37 ribu ha, pada 2011 naik menjadi 312,4 ribu ha, pada 2012 naik menjadi 374,4 ribu ha, dan pada 2013 kembali naik menjadi 456,14 ribu ha.

Peningkatan luasan areal dan luas tanam itu juga didukung dengan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS), yakni pada 2010 sebanyak 3,054 juta ton, 2011 naik menjadi 4,47 juta ton, 2012 naik menjadi 5,7 juta ton, dan pada 2013 kembali naik menjadi 7,6 juta ton TBS.

Kemudian untuk produktivitasnya juga terus meningkat, yakni dari 13,9 ton per ha pada 2010, menjadi 14,3 ton per ha pada 2011, pada 2012 naik menjadi 15,3 ton per ha, dan pada 2013 kembali naik menjadi 16,6 ton per ha. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014