Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kadisbun Kaltim) Ence Achmad Rafiddin Rizal mengatakan perlindungan tanaman perkebunan memegang peran vital dalam mewujudkan pembangunan Nusantara Baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan hidup.
"Sektor perkebunan merupakan salah satu motor penggerak ekonomi berkelanjutan," ujar Ence Achmad Rafiddin Rizal pada Rapat Koordinasi Brigade Proteksi Tanaman Kaltim, di Balikpapan, Kamis.
Rizal menjelaskan melalui pendekatan inovatif dan holistik, sektor perkebunan tidak hanya memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial serta kelestarian lingkungan.
Upaya itu diwujudkan dengan penerapan metode ramah lingkungan seperti penggunaan pestisida nabati dan teknik pengendalian hama terpadu.
Metode tersebut secara drastis mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, menciptakan sistem perkebunan yang lebih sehat dan lestari.
Rizal menambahkan bahwa Kaltim Hijau merupakan wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga berkeadilan.
“Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mengurangi dampak perubahan iklim, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana,” ujar Rizal.
Dia menyatakan pula, melalui perlindungan tanaman yang efektif, kesehatan, produktivitas, dan kualitas hasil perkebunan dapat meningkat.
Tanaman yang terlindungi dari hama dan penyakit akan lebih produktif, menghasilkan panen yang melimpah serta berkualitas tinggi, yang pada akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas, katanya lagi.
Menurut dia, enerapan strategi perlindungan tanaman yang berkelanjutan ini diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain, dalam upaya bersama membangun Nusantara Baru yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Sektor perkebunan merupakan salah satu motor penggerak ekonomi berkelanjutan," ujar Ence Achmad Rafiddin Rizal pada Rapat Koordinasi Brigade Proteksi Tanaman Kaltim, di Balikpapan, Kamis.
Rizal menjelaskan melalui pendekatan inovatif dan holistik, sektor perkebunan tidak hanya memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial serta kelestarian lingkungan.
Upaya itu diwujudkan dengan penerapan metode ramah lingkungan seperti penggunaan pestisida nabati dan teknik pengendalian hama terpadu.
Metode tersebut secara drastis mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, menciptakan sistem perkebunan yang lebih sehat dan lestari.
Rizal menambahkan bahwa Kaltim Hijau merupakan wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga berkeadilan.
“Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mengurangi dampak perubahan iklim, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana,” ujar Rizal.
Dia menyatakan pula, melalui perlindungan tanaman yang efektif, kesehatan, produktivitas, dan kualitas hasil perkebunan dapat meningkat.
Tanaman yang terlindungi dari hama dan penyakit akan lebih produktif, menghasilkan panen yang melimpah serta berkualitas tinggi, yang pada akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas, katanya lagi.
Menurut dia, enerapan strategi perlindungan tanaman yang berkelanjutan ini diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain, dalam upaya bersama membangun Nusantara Baru yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024