Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Warga Desa Melan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur mulai menanam padi ladang di lahan seluas 10 hektare dengan cara menugal (membuat lubang untuk menanam benih padi.

Camat Long Masengat, Kabupaten Kutai Timur Ajuansyah di Sangatta, Senin, mengatakan saat ini baru warga Desa Melan yang memulai menanam padi ladang, karena musim tanam sampai bulan November 2014.

"Baru warga Desa Melan yang memulai menanam 10 hektare lebih, sedangkan warga lainnya akan menyusul Oktober hinga November," katanya.

Ia mengatakan, warga yang menanam padi ladang masig menggunakan menugal atau membuat lubang untuk menanam benih pad. Padi ladang baru bisa dipanen setelah lima bulan, berebda dengan padi sawah bisa dipanen 3 bulan.

Petani padi ladang di Long Masengat, kata dia, tidak sebanyak padi sawah, itu karena mayoritas penduduk adalah yang berasal dari penduduk transmigrasi, sehingga lebih banyak menanam padi sawah.

Kendati luas tanam padi lebih domiman, kata dia, namun produksi padi ladang cukup memberikan kontribusi terhadap panen masyarakat, baik itu produksi maupun harga.

"Harga beras padi ladang lebih tinggi dibandingkan dengan beras padi sawah, karena padi ladang lebih disukai pegani di Long Masengat," ujar dia.

Dia mengatakan keuntungan lain bagi warga menanam padi karena ada penghasilan lain dari kebun, yaitu sayuran dengan berbabai jenis, termasuk kacang-kacangan, cabe, tomat dan hasil lainnya.

Camat Karangan M Tahir mengatakan saat ini masih sedikit warganya yang menanam padi ladang, sebab baru awal musim kemarau.

Menurut diar, jumlah penduduk Kecamatan Karangan yang tersebar di beberapa desa cukup banyak baik baik penduduk asli, yakni suku Basap yang selama ini tidak pernah ketinggal menanam padi ladang, namun waktunya dimulai bulan September sampai November.

"Masih sedikit petani yang menanam padi ladang karena puncak musim panen Oktober," katanya.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014