Penajam (ANTARA Kaltim) -  Titik panas atau "Hotspot" di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus menurun selama tiga tahun terakhir.

Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ, Jumat, mengatakan pada 2012 terpantau 22 titik api di daerah itu, kemudian turun menjadi tujuh "hotspot" pada 2013 hingga menjadi empat titik panas pada 2014.

Penurunan jumlah titik panas tersebut, kata Mustaqim berkat komitmen semua pihak untuk menjaga lingkungan, khususnya menjaga kawasan hutan dengan sebaik-baiknya.

"Pencegahan dan penanggulangan sangat penting dilakukan karena kebakaran hutan dapat merusak tatanan hutan, merusak flora dan fauna atau tumbuh-tumbuhan, binatang serta mengganggu kesehatan manusia," ungkap Mustaqim.

Musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Mustaqim sudah barlangsung cukup lama, dimana disetiap musim kemarau, kejadian kebakaran hutan dan lahan mengalami peningkatan, baik karena ketidaksengajaan maupun adanya kesengajaan.

"Kebakaran hutan dan lahan bisa meningkat di musim kemarau ini, seperti adanya pembukaan lahan dengan pembakaran dan sebagainya. Diperlukan kesiapan dari regu pengendali kebakaran sebagai ujung tombak untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya.

"Kesiapan dan ketrampilan pengendali kebakaran hutan dan lahan harus ditingkatkan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di daerah ini," ungkap Mustaqim.

Selain meningkatkan keterampilan dan kesiapan regu pengendali kebakaran, tambah Mustaqim, masyarakat juga harus selalu waspada terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan, khususnya saat musim kemarau.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014