Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah guru di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menilai penerapan Kurikulum 2013 oleh Kemendikbud berdampak positif terhadap peningikatan kecerdasan para siswa karena mereka mendapat kesempatan mengeksplorasi kemampuan di sisi lain juga mengurangi beban guru.

"Setelah puluhan tahun saya mengajar, baru kali ini saya merasakan bagaimana pola pembelajaran yang tepat. Melalui kurikulum baru ini, kelas menjadi bersahabat dan anak-anak lebih cerdas," ujar Guru Kelas IV SDK 3 Samarinda Retno Sasongko UC di Samarinda, Kamis.

Ia mengatakan ketika masih berpedoman pada Kurikulum 2006, meskipun guru sudah mengajar maksimal dan mengeluarkan banyak energi, tetapi suasana kelas seperti mencekam karena siswa begitu serius menyimak pelajaran, tetapi di hari berikutnya masih banyak siswa yang lupa dengan pelajaran yang sudah diajarkan.

Namun, kata diam, dengan Kurikulum 2013, polanya lebih menarik karena pelajarannya terintegrasi, misalnya ketika guru mengajarkan matematika, semua jenis pengetahuan terintegrasi baik yang terkait budi pekerti, sikap terhadap teman, lingkungan dan lainnya.

Dia kemudian menceritakan salah satu pengalaman di kelas dalam penerapan Kurikulum 2013. Setelah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat tentang kelas, kemudian banyak siswa mengangkat tangan untuk menyampaikan pendapatnya.

"Mengingat banyak siswa yang ingin menyampaikan pendapat, maka saya menunjuk satu per satu. Satu siswa mengatakan bahwa di kelas ada satu siswa yang suka mengganggu teman dan membuat keributan. Ternyata pendapat itu juga sama dengan siswa lain yang juga mengangkat tangan sebelumnya," ujar dia.

Akhirnya Retno meminta satu siswa yang ditunjuk teman-temannya itu untuk ke depan dan mendengarkan permintaan teman-temannya. Tetapi Retno meminta agar para siswa yang akan memberikan pertanyaan, dapat dijawab dengan ya atau tidak supaya tidak memakan waktu lama.

"Ini adalah satu contoh penerapan Kurikulum 2013 dalam kelas, masih banyak contoh lain yang ternyata sebenarnya tidak ada siswa yang bodoh, tetapi yang terjadi selama ini adalah guru kurang mengeksplorasi bakat dan kemampuan anak," kata Retno.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim H Musyahrim mengatakan bahwa Kurikulum 2013 harus diterapkan karena lebih mudah bagi siswa untuk memahami setiap mata pelajaran.

Kurikulum 2013 lebih mengutamakan interaksi timbal balik antara guru dan siswa maupun antarsiswa. Siswa tidak hanya mendengarkan guru, tetapi diminta untuk berpendapat tentang pelajaran yang disampaikan guru baik tentang sekolah, gunung, banjir, agama, dan tentang semua hal. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014