Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 11 warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur meninggal dunia hingga sampai pekan ketiga Agustus 2014 karena menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Hingga pekan ketiga Agustus 2014 dari 1.537 kasus DBD yang meninggal dunia sebanyak 11 orang, seluruhnya anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan drg Dyah Muryani di Balikpapan, Kamis.

Berdasarkan lopran Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dari 11 penderita DBD yang meninggal dunia itu ada seorang anak berusia 10 tahun warga Kelurahan Sepinggan Baru.

Ia mengatakan di Sepinggan juga terjadi kasus paling banyak, yaitu 166 kasus, sementara di Kelurahan Muara Rapak 108 kasus, dan Kelurahan Damai 106 kasus, di Kelurahan Gunung Sari Ilir yang meninggal dunia adalah bayi berusia 8 bulan.

Menurut Dyah, Sepinggan kasus DBD terbanyak di Sepinggan terutama karena kebiasaan-kebiasaan tertentu warga setempat. Sampai saat ini kawasan Sepinggan dan sekitarnya banyak yang belum mendapat layanan air bersih, sehingga masih ada warga membuat penampungan air bersih yang terbuka.

Tanpa disadari, air di tempat-tempat penampungan itu menjadi tempat berkembangbiaknya," katanya.

Selain itu, kata dia, juga banyak sampah seperti ban bekas, botol dan kaleng yang menjadi penampung air hujan yang kemudian menjadi tempat nyamuk berkembangbiak.

Karena itu, kata Dyah, dengan mengedepankan puskesmas sebagai ujung tombak, pihaknya akan terus mengampanyekan gerakan 3M Plus yaitu menguras, dan menutup tempat penampungan air, mengubur benda-benda tidak terpakai yang sekiranya bisa menampung air bila dibuang begitu saja.

Untuk mencegah nyamuk masuk atau berkembangbiak, kata dia, bisa dilakukan dengan memelihara ikan yang akan memakan jentik nyamuk di dalam bak mandi, memasang kasa ventilasi dan memberi ruangan cukup pencahayaan.

Selain itu, katanya, hindari menggantung pakaian, gunakan obat anti nyamuk, ganti air di vas bunga, ganti air minum kalau memelihara burung, pokoknya jangan sampai ada tempat untuk air menggenang.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014