Nunukan (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara akan membangun Jembatan Bulan, yang menghubungkan daratan Kabupaten Bulungan dengan Kota Tarakan, yang studi kelayakannya telah dilakukan oleh Lembaga Afiliasi Peneliti dan Industri Institut Teknologi Bandung.

Rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan dua daerah itu, hasil studi kelayakan atau feasibility studi-nya telah dipaparkan oleh Lembaga Afiliasi Peneliti dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB)di Hotel Patra Bandung pekan lalu, ujar Pejabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie, Minggu.

Pada pemaparan yang dihadiri pihak Pemerintah Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan tersebut, Pejabat Gubernur Kaltara menegaskan akan segera menindaklanjutinya dengan mengundang semua pihak terkait khususnya kedua pemkab dan pemkot untuk membicarakan secara detail.

Hasil pembicaraan ini akan dipaparkan kembali di Kementerian Pekerjaan Umum RI untuk mendapatkan persetujuan termasuk aspek pembiayaan dan pola pembangunan yang akan dilakukan.

Menurut Irianto Lambrie, pembangunan Jembatan Bulan sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat setempat karena akan menyatukan dua daratan yang terpisah sehingga memperlancar transportasi dan meningkatkan perekonomian daerah maupun memperbaiki distribusi perekonomian secara nasional.

"Setiap pembangunan pasti akan ada permasalahan yang dihadapi dan untuk pembangunan Jembatan Bulan ini terkendala masalah pembiayaan, pengadaan lahan, masalah sosial. Makanya aspek pendukung tersebut harus dibicarakan secara bersama-sama dengan semua pihak untuk menemukan solusinya," aku Pejabat Gubernur Kaltara ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Provinsi Kaltara, Suheriyatna mengatakan kajian yang dipaparkan LAPI ITB tersebut berkaitan berbagai aspek di antaranya perhitungan biaya yang dibutuhkan, konstruksi, analisis teknik, geologi dan geoteknik, finansial, lingkungan, lalu lintas perairan, serta dampak sosial yang akan dirasakan masyarakat sekitar. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014