Penajam (ANTARA Kaltim) - Pelaksana tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi peningkatan pendapatan tahun anggaran 2014 hanya berkisar Rp1,5 miliar, termasuk dari pendapatan asli daerah (PAD).

"Peningkatan pendapatan tahun anggaran ini hanya Rp1,5 miliar, sudah termasuk PAD. Padahal, target untuk PAD sendiri tahun ini mencapai Rp56 miliar," ungkap Tohar, Selasa.

Pemkab Penajam Paser Utara kata Tohar akan melakukan evaluasi terhadap minimnya pendapatan tersebut, termasuk Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).

Sedangkan untuk pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014, nantinya lanjut Tohar hanya akan dilakukan perubahan item belanja.

Besaran anggaran APBD-P 2014 menurut Tohar, diprediksi akan mengalami penurunan dari APBD murni yang mancapai Rp1,7 triliun.

Penurunan tersebut tambah dia karena rencana belanja untuk APBD-P tidak mencapai Rp1,7 triliun, padahal dalam APBD murni 2014 belanja sebesar Rp1,7 triliun lebih.

"Perhitungan rencana belanja di APBD-P hanya berkisar Rp1,6 triliun, tidak sama di APBD murni yang mencapai Rp1,7 triliun lebih," ujar Tohar.

Rencana pembahasan APBD-P kata dia belum terlambat karena semestinya pembahasan bisa mulai dilakukan pada Agustus 2014 namun saat ini, masih menunggu kesiapan dari DPRD yang baru dilantik.

"Kesiapan termasuk pembentukan alat kelengkapan DPRD seperti komisi dan fraksi," katanya.

Sementara, Kabag Keuangan Sekretariat Kabupaten (Sekab) Penajam Paser Utara, Saidin mengatakan, prediksi besaran penurunan anggaran di APBD-P berkisar Rp200 miliar dari APBD murni yang mencapai sekitar Rp1,7 triliun lebih.

"Kalau kami hitung-hitung penurunan sekisar Rp200 miliar di APBD Perubahan," ungkap Saidin.

Sedangkan besaran penyerapan anggaran sampai semester pertama atau Juni lalu diakui Saidin hanya berkisar 30 persen dari total APBD 2014.

Minimnya penyerapan anggaran itu menurut dia karena sejumlah proyek, termasuk di Dinas Pekerjaan Umum, masih dalam tahap pelelangan.

Jika sudah dikerjakan proyek tersebut lanjut Saidin, juga belum saatnya dilakukan penagihan sehingga menjadi pemicu minimnya progres sampai Juni 2014.

"Masih banyak kegiatan yang belum berjalan dan memerlukan anggaran cukup besar. Kalau kami hitung penyerapan baru sekitar 30 persen saja," ungkapnya.

Meskipun penyerapan anggaran baru 30 persen, namun Ia mengaku tetap optimistis penyerapan anggaran sampai akhir 2014 bisa mencapai 80 persen sama seperti penyerapan anggaran pada 2013. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014