Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) gencar memantapkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk Kaltim, dengan sasaran 521.923 anak rentang usia 0-7 tahun.
"Vaksin polio akan diberikan dua tetes, bukan disuntik, kepada anak-anak di seluruh kabupaten/kota di Kaltim," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan bahwa PIN ini penting dilakukan untuk meningkatkan kembali kekebalan masyarakat terhadap polio, terutama anak-anak.
"Indonesia sudah mendapatkan sertifikat bebas polio, namun karena ada pembatasan sosial selama pandemi Covid-19, pelaksanaan imunisasi polio sempat terkendala. Hal tersebut menyebabkan beberapa provinsi, termasuk Aceh serta Jawa Timur mengalami kasus polio," ungkap Basuki.
Disampaikannya bahwa hingga saat ini Kaltim memang belum terpapar kasus polio, akan tetapi karena mobilitas penduduk yang tinggi, maka PIN ini penting dilakukan untuk mencegah penularan polio.
Dinas Kesehatan Kaltim telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, PAUD, Posyandu, Madrasah, dan Pondok Pesantren, untuk menyukseskan PIN Polio ini.
"Harapannya, 90 persen anak usia 0-7 tahun di Kaltim dapat menerima imunisasi polio," kata Setyo.
PIN Polio ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim secara serentak, dengan seremonial pembukaan terpusat di Samarinda, dimulai 23 Juli hingga ditutup pada 29 Juli 2024.
"Vaksin polio ini aman dan gratis. Mari kita dukung PIN Polio ini untuk melindungi anak-anak kita dari polio," sebut Basuki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024