Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Selebaran ajakan untuk bergabung dengan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) juga ditemukan beredar di Balikpapan.
"Kami temukan sejak Kamis (7/8) kemarin," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, Jailani di Balikpapan, Jumat.
Sebab itu, Jailani meminta aparat kepolisian segera menyikapi hal ini. Menurut dia, perlu ditelusuri darimana asal selebaran ajakan itu dan siapa yang telah membagi-bagikannya ke masyarakat. "Agar selebaran itu tidak beredar lebih luas lagi," ujarnya.
Selain itu, Jailani menyebutkan, MUI pada Sabtu malam (9/8) akan menggelar pertemuan sejumlah lembaga dakwah Islam, ormas Islam, pesantren, tokoh-tokoh agama. Kepolisian dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) juga diharapkan hadir.
"Kalau sudah terindikasi seperti ini dicari sumbernya, kemudian segera diambil tindakan, agar tidak bisa melakukan penyebaran lebih luas lagi. Pertemuan ini bagian dari menutup ruang gerak, mereka
(ISIS)," kata Jailani.
Di sisi lain, lanjutnya, ia belum mengetahui sejauh mana selebaran itu beredar luas di masyarakat Balikpapan. Ia juga belum tahu apakah sudah ada masyarakat yang terpengaruh akan selebaran itu dan mendaftar menjadi pembela ISIS.
Namun, MUI dan pemerintah pusat sudah mengeluarkan peringatan dan larangan agar masyarakat tidak bergabung dengan ISIS. Karena itu Pemerintah akan mengambil langkah tegas jika ada masyarakat yang bergabung.
Masyarakat Balikpapan sendiri, yang didominasi kelas menengah dengan pendidikan yang cukup baik, terlihat tidak terlalu perduli.
"Jangankan ISIS ini mas, pemilu aja baru sekarang kita ikut coblos, itu pun karena Jokowi," kata Rangga, penjual jamu seduh di pertigaan Jalan Soekarno-Hatta Kariangau. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Kami temukan sejak Kamis (7/8) kemarin," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, Jailani di Balikpapan, Jumat.
Sebab itu, Jailani meminta aparat kepolisian segera menyikapi hal ini. Menurut dia, perlu ditelusuri darimana asal selebaran ajakan itu dan siapa yang telah membagi-bagikannya ke masyarakat. "Agar selebaran itu tidak beredar lebih luas lagi," ujarnya.
Selain itu, Jailani menyebutkan, MUI pada Sabtu malam (9/8) akan menggelar pertemuan sejumlah lembaga dakwah Islam, ormas Islam, pesantren, tokoh-tokoh agama. Kepolisian dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) juga diharapkan hadir.
"Kalau sudah terindikasi seperti ini dicari sumbernya, kemudian segera diambil tindakan, agar tidak bisa melakukan penyebaran lebih luas lagi. Pertemuan ini bagian dari menutup ruang gerak, mereka
(ISIS)," kata Jailani.
Di sisi lain, lanjutnya, ia belum mengetahui sejauh mana selebaran itu beredar luas di masyarakat Balikpapan. Ia juga belum tahu apakah sudah ada masyarakat yang terpengaruh akan selebaran itu dan mendaftar menjadi pembela ISIS.
Namun, MUI dan pemerintah pusat sudah mengeluarkan peringatan dan larangan agar masyarakat tidak bergabung dengan ISIS. Karena itu Pemerintah akan mengambil langkah tegas jika ada masyarakat yang bergabung.
Masyarakat Balikpapan sendiri, yang didominasi kelas menengah dengan pendidikan yang cukup baik, terlihat tidak terlalu perduli.
"Jangankan ISIS ini mas, pemilu aja baru sekarang kita ikut coblos, itu pun karena Jokowi," kata Rangga, penjual jamu seduh di pertigaan Jalan Soekarno-Hatta Kariangau. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014