Samarinda (ANTARA Kaltim) - Banyaknya pulau terluar yang belum terbina membuat Anggota DPRD Kaltim Abdul Djalil Fatah menyorotinya. Ia berharap negeri ini tidak lagi kehilangan desa seperti Legitan Sepadan yang akhirnya diklaim oleh Negara lain. Sehingga konsep desa nelayan dinilai dapat menjadi solusi memecahkan masalah itu.
"Kalau kita ingin mensejahterakan ekonomi masyarakat nelayan dengan cara membangun desa mereka. Termasuk dipulau-pulau terluar tersebut. Dengan status desa nelayan disamping menjadi tempat tujuan untuk wisata bahari seperti memancing atau wisata-wisata lain yang bisa dilakukan ditepi pantai,sehingga secara otomatis akan mendongkrak perekonomian para nelayan," Kata Abdul Djalil Fatah.
Melihat nasib para nelayan di Kaltim-Kaltara, sebagian besar mereka hidup dengan perekonomian yang sangat pas-pasan. "Yang menikmati jerih payah mereka adalah majikan-majikan mereka yang memberikan mereka modal, baik uang, kapal, alat penangkap ikan. Kita ingin kedepan para nelayan dapat peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan, kita juga menginginkan pulau ini terjaga dan terawat oleh keberadaan mereka." paparnya.
Lebih lanjut berharap, konsep desa nelayan itu nanti selain pemukiman, tentu dibangunkan juga sekolah, puskesmas, sarana air bersih, listrik serta tempat-tempat hiburan bagi pengunjung didesa tersebut. "Umumnya kawasan desa nelayan basisnya selain penangkapan ikan, pengolahan dan pemrosesan ikan, sehingga ini juga menjadi peluang industri sektor perikanan," sebutnya.
Namun demikian tidak hanya menyangkut eksplorasi ikan. Ekosistimnya juga wajib dijaga. Tumbuhan karang dan hutan mangroove diharapkan kondisinya tetap stabil. "Harus terjaga dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Pemeliharaannya harus betul-betul dilakukan," kata Abdul Djalil.
Berdasarkan konsep desa nelayan ini juga, terjaganya pulau dari klaim negara lain terbangun lebih kuat. Jika sudah begitu, pemanfaatan potensi, peningkatan kesejahteraan nelayan maupun sebagai tempat tujuan wisata dan terbinanya anak-anak, dapat dilakukan diwilayah tersebut.
Abdul Djalil mencontohkan, bahwa saat ini terdapat pulau Tyas dan Liagu di Utara Kalimantan, ekonomi warga ditempat tersebut belum terangkat. "Dua desa di Kuala Sungai Sekatak ini kiranya bisa dijadikan wilayah desa nelayan, jika perlu sebagai tempat tujuan wisata, bisa dibangunkan aquarium raksasa. Ini tentu akan menjadi daya tarik tersendiri," harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Kalau kita ingin mensejahterakan ekonomi masyarakat nelayan dengan cara membangun desa mereka. Termasuk dipulau-pulau terluar tersebut. Dengan status desa nelayan disamping menjadi tempat tujuan untuk wisata bahari seperti memancing atau wisata-wisata lain yang bisa dilakukan ditepi pantai,sehingga secara otomatis akan mendongkrak perekonomian para nelayan," Kata Abdul Djalil Fatah.
Melihat nasib para nelayan di Kaltim-Kaltara, sebagian besar mereka hidup dengan perekonomian yang sangat pas-pasan. "Yang menikmati jerih payah mereka adalah majikan-majikan mereka yang memberikan mereka modal, baik uang, kapal, alat penangkap ikan. Kita ingin kedepan para nelayan dapat peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan, kita juga menginginkan pulau ini terjaga dan terawat oleh keberadaan mereka." paparnya.
Lebih lanjut berharap, konsep desa nelayan itu nanti selain pemukiman, tentu dibangunkan juga sekolah, puskesmas, sarana air bersih, listrik serta tempat-tempat hiburan bagi pengunjung didesa tersebut. "Umumnya kawasan desa nelayan basisnya selain penangkapan ikan, pengolahan dan pemrosesan ikan, sehingga ini juga menjadi peluang industri sektor perikanan," sebutnya.
Namun demikian tidak hanya menyangkut eksplorasi ikan. Ekosistimnya juga wajib dijaga. Tumbuhan karang dan hutan mangroove diharapkan kondisinya tetap stabil. "Harus terjaga dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Pemeliharaannya harus betul-betul dilakukan," kata Abdul Djalil.
Berdasarkan konsep desa nelayan ini juga, terjaganya pulau dari klaim negara lain terbangun lebih kuat. Jika sudah begitu, pemanfaatan potensi, peningkatan kesejahteraan nelayan maupun sebagai tempat tujuan wisata dan terbinanya anak-anak, dapat dilakukan diwilayah tersebut.
Abdul Djalil mencontohkan, bahwa saat ini terdapat pulau Tyas dan Liagu di Utara Kalimantan, ekonomi warga ditempat tersebut belum terangkat. "Dua desa di Kuala Sungai Sekatak ini kiranya bisa dijadikan wilayah desa nelayan, jika perlu sebagai tempat tujuan wisata, bisa dibangunkan aquarium raksasa. Ini tentu akan menjadi daya tarik tersendiri," harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014