Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wakil Ketua DPRD Kaltim Yahya Anja menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu. Apalagi jelang lebaran, tren peredaran uang sangat tinggi.

"Bank Indonesia sudah menghimbau pula jika ditemukan uang palsu agar segera melaporkan ke kantor polisi maupun Kantor Bank Indonesia terdekat. Tak perlu khawatir, hanya sebatas melaporkan dan tidak ditangkap. Masyarakat wajib waspada terhadap peredaran uang palsu ditengah tingginya transaksi keuangan jelang lebaran," kata Yahya.

Lebih lanjut Yahya mengatakan, di beberapa titik banyak jasa-jasa penukaran uang pecahan baik itu mulai dari nominal Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000. Umumnya Yahya melihat orang-orang yang menawarkan jasa ini adalah masyarakat biasa. Untuk di Samarinda sendiri Yahya belum mendengar dan mendapatkan informasi jasa penukaran uang pecahan yang diduga palsu. "Tetap harus waspada, selain jasa penukaran uang pecahan, yang perlu dikhawatirkan jangan sampai ada penyaluran bantuan uang yang ternyata uang palsu, kashian penerimanya jika sampai terjadi," tutur Yahya.

Selain masalah uang palsu, maraknya ditemukan makanan daur ulang atau makanan yang sudah kedaluwarsa namun dikemas ulang. Hal ini juga menjadi perhatian Yahya. "Jangan sampai pula bantuan makanan ternyata makanan yang dikemas ulang. Bisa saja pemberinya tidak mengetahui jika makanan yang dia beli ternyata dikemas ulang karena sudah kedaluwarsa. Penjual nakal ini yang harus diwaspadai. Oleh karena itu masyarakat diimbau agar pada masa-masa seperti ini lebih teliti dalam berbelanja," urai Yahya.

Terakhir Yahya mengingatkan agar warga yang bepergian diimbau agar lebih berhati-hati. Sebaiknya tidak meninggalkan rumah tanpa penjaga, potensi rawan perampokan rumah sangat besar. "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, namun potensi dan peluang juga sangat berpengaruh, sehingga sebaiknya jangan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong," sebutnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi/oke)


 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014