Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Posko Terpadu Lebaran sudah tersebar di semua titik konsentrasi pemudik di kabupaten maupun kota di Provinsi Kaltim, seperti di terminal, pelabuhan, hingga bandara sehingga pemudik tidak perlu risau tentang pengamanan lebaran.

"Tiap-tiap Posko Terpadu Lebaran terdapat petugas gabungan, seperti dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, jajaran Polri, dan dari Jasa Raharja," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain di Samarinda, Selasa.

Zairin yang didampingi Kepala Bidang Perhubungan Darat Mahmud Samsul Hadi mencontohkan, sejumlah titik darat yang terdapat Posko Terpadu Lebaran antara lain di Terminal Sungai Kunjang Samarinda, Terminal Batu Ampar Balikpapan, Terminal Bontang, dan Terminal Lempake Samarinda.

Sedangkan di titik konsentrasi laut antara lain Posko Terpadu Lebaran di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Pelabuhan Sungai Kunjang Samarinda, Pelabuhan Samarinda, Pelabuhan Pondong Paser, dan Pelabuhan Loktuan Bontang.

Sementara Posko Terpadu angkutan udara dititik beratkan di Bandara Sepinggan Balikpapan. Di lokasi ini terdapat tiga posko, yakni di Terminal Keberangkatan, Terminal Kedatangan, dan di terminal lama bandara itu.

Ia mengatakan, masing-masing posko yang terdapat petugas gabungan tersebut akan bekerja sesuai tugas masing-masing. Misalnya jika ada pemudik yang merasa kelelahan maupun sakit, maka tim kesehatan yang menangani karena telah disediakan Kotak P3K.

Dia mengimbau apabila ada percaloan atau ada pengaduan masyarakat tentang calo maupun jika ada kecelakaan lalu lintas, maka kepolisian yang akan menanganinya bersama petugas dari Jasa Raharja.

"Kami terus berupaya meminimalisir agar tidak ada kecalakaan. Untuk itu saya berharap kepada pemudik hendaknya tidak menggunakan kendaraan pribadi karena akan memberikan andil besar terhadap kemacetan yang juga berpotensi pada timbulnya kecelakaan setelah lelah melalui kemacetan," katanya.

Mulai Rabu (23/7) katanya, pihaknya juga akan melakukan tes urine terhadap sopir angkutan umum di sejumlah terminal dan titik tertentu, yakni untuk mengetahui apakah sopir menggunakan narkoba atau dalam keadaan sehat.

"Apabila dalam tes diketahui ada sopir yang menggunakan narkoba, maka pihaknya akan menindak dan melarang mengendarai karena hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang," ujarnya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014