Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Partisipasi pemilih pada pemilu presiden 9 Juli 2014 di Kabupaten Kutai Kartanegara, mencapai 62,08 persen.

Ketua Komisi Pemilihan umum Kutai Kartanegara Junaidi Syamsudin, Kamis mengatakan, dari 528.272 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), DPTb atau pindahan, Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang menggunakan KTP atau identitas lainnya, sebanyak 327.973 orang yang menggunakan hak pilihnya.

"Berdasarkan angka tersebut, ada sekitar 200.299 atau sekitar 37,9 persen orang yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden 9 Juli 2014," ungkap Junaidi Syamsudin.

Tingginya angka golput atau warga yang tidak menggunakan hak pilihnya itu kata Junaidi Syamsudin bukan secara signifikan disebabkan hari pencoblosan atau pemungutan suara itu bertepatan dengan Ramadan dan semi final Piala Dunia.

"Kalau angka golput itu berkaitan dengan ibadah Ramadan dan Piala Dunia, saya rasa itu tidak terlalu signifikan," kata junaidi Syamsudin.

Secara teknis menurut Junaidi Syamsudin, ada dua variabel yang terkait dengan partisipasi pemilih yakni, sosialisasi oleh penyelenggara dan yang ajakan tim pemenangan masing-masing pasangan calon presiden untuk menggunakan hak pilih.

KPU sebagai penyelenggara kata dia, telah melaksanakan sosialisasi secara maksimal sesuai kemampuan yang ada.

Dia juga mengatakan bahwa sosiaisasi agar masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya juga merupakan tanggung jawab berasama, baik penyelenggara maupun "stakeholder" atau pemangku kepentingan lainnya, termasuk pemerintahan dan tim pemenangan masing-masing pasangan calon presiden.

"Baik pemerintah maupun tim pemenangan calon presiden pastinya juga sudah melakukan sosialisasi, tapi inilah kenyataannya golpot tetap ada," ujar Junaidi Syamsudin.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014