Nunukan (ANTARA Kaltim) - Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara akan mengupayakan anak-anak warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah, Malaysia tak dideportasi.

Kepala BP3TKI Kabupaten Nunukan, Edi Sujarwo di Nunukan, Sabtu mengakui sangat prihatin banyaknya anak-anak WNI yang ikut dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia melalui daerah itu selama ini.

"Kita sangat prihatin terhadap anak-anak (WNI) yang ikut dideportasi pemerintah (Kerajaan) Malaysia selama ini. Makanya ke depannya BP3TKI akan berusaha agar tidak lagi terjadi hal ini," ujar dia.

Ia menegaskan, lebih prihatin lagi terhadap bayi yang dilahirkan dalam penjara negara jiran yang terkesan dipaksakan dideportasi padahal tidak memiliki pelanggaran.

Semestinya, kata Edi Sujarwo, mengenai bayi atau anak-anak lebih mengedepankan aspek kemanusiaannya agar tidak ikut serta merasakan kehidupan dalam penjara bersama orangtuanya.

Sekaitan dengan hal itu, BP3TKI Kabupaten Nunukan akan mengkoordinasikan dengan Konsulat RI di Negeri Sabah membicarakan penanganan yang tepat terhadap anak-anak atau bayi supaya tidak ikut dideportasi ke Kabupaten Nunukan.

"Soal anak-anak atau bayi, sebaiknya lebih memperhatikan aspek kemanusiaannya. Kita terenyuh apabila bayi atau anak-anak ikut dideportasi ke Nunukan," ujar Edi Sujarwo.

"Kita tidak sampai hati melihatnya, apakah tidak ada cara lain yang lebih manusiawi dan elegan. Makanya hal ini kami (BP3TKI Nunukan) akan membicarakannya dengan konsulat RI," janji dia.

Ia mengakui, orangtua anak-anak atau bayi ini memang melakukan pelanggaran karena tidak memiliki dokumen keimigrasian berada di Malaysia tetapi keberadaan anak-anak butuh perhatian khusus.

Edi Sujarwo juga menyadari bahwa WNI yang tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah bekerja di Malaysia baik karena "overstay" maupun tidak memiliki dokumen keimigrasian sama sekali wajar diberikan hukuman dan dideportasi.    (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014