Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memberikan semangat bagi petani lokal menjadi tuan rumah yang baik dan siaga dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga IKN, sehingga ke depan bahan pangan tidak perlu didatangkan dari luar daerah.
"Petani di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus menjadi tuan rumah untuk pemenuhan pangan warga IKN ke depan. Pertanian model perkotaan yang kini dikembangkan para petani selain menambah ruang hijau juga harus mampu mendukung ketahanan pangan di IKN," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri di Nusantara, Kamis.
Hal ini ia sampaikan karena hingga kini masih ada beberapa bahan pangan untuk warga Kalimantan Timur, termasuk untuk warga Sepaku yang merupakan kawasan Nusantara, didatangkan dari luar daerah, sehingga ke depan kebutuhan pangan ini bisa dipenuhi dari lokal.
Untuk itu, pihaknya telah dan sedang melakukan pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas aneka produk bahan pangan lokal, kemudian melakukan pertemuan untuk mengevaluasi hasil pelatihan yang telah dilakukan pelatihan beberapa kali di tahun lalu.
Salah satunya adalah evaluasi melalui Direktorat Ketahanan Pangan OIKN, yakni evaluasi yang dikemas dalam bentuk pertemuan santai bersama petani se- Kecamatan Sepaku, berupa Temu Petani Hidroponik, digelar pada Selasa- Rabu (30 April dan 1 Mei 2024) di Balai Pertemuan Desa Bumi Harapan dan Sukaraja.
Pertemuan dua hari tersebut dihadiri oleh petani hidroponik melon dan sayur-sayuran berjumlah sekitar 50 orang. Pada temu tani ini para petani melakukan pembahasan terkait evaluasi budidaya melon hidroponik metode Fertigasi - Drip Irigation yang telah dilaksanakan.
Evaluasi dilakukan agar pada musim kedua bisa berjalan lebih baik lagi dari sisi pertumbuhan produksinya, termasuk untuk meningkatkan keterampilan petani pengelola.
Di kesempatan itu para petani sayur hidroponik melakukan pembahasan tentang penataan produksi dan pemasaran yang efisien dan menguntungkan bagi petani.
Para petani berkomitmen dalam mengembangkan pertanian hidroponik di IKN, salah satunya dengan membentuk wadah petani sebagai alat koordinasi bersama agar mampu menjawab persoalan penataan produksi dan aspek pemasaran, sehingga petani bisa diuntungkan.
Untuk memperkaya wawasan peserta, temu tani ini menghadirkan sejumlah praktisi dan penggiat pertanian hidroponik dan usaha tani terpadu, diantaranya Budi dari P4S Nusantara, Abdullah Ghusai dan Muhtadin selaku inovator dari Joglo Tani Kolong Langit.
Dalam kesempatan itu, Setia Lenggono sebagai Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Sumber Daya Pangan, menegaskan tentang pentingnya peran petani yang terorganisir dan dibekali keterampilan teknis budidaya dengan teknologi modern, sehingga petani di IKN menjadi ramah dengan perkembangan teknologi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024