Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) -  Meski tak menyebutkan berapa besarnya persentase progress persiapan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Berau menjelang Pemilihan Presiden (pipres) 9 Juli mendatang, Ketua KPU Berau Roby Maula optimistis Berau siap melaksanakan pilpres dengan lancar.

"Sejauh ini progres kesiapannya sudah signifikan. Beberapa antisipasi yang mungkin menyebabkan kendala sudah dilaksanakan. Untuk di Kabupaten Berau dua daerah yang cukup jauh yaitu Biduk-Biduk dan Kelai serta pulau terluar yaitu Maratua, khusus untuk daerah ini H-10 persiapan logistik sudah dikirim," kata Roby Maula saat menerima kunjungan Komisi Gabungan I DPRD Kaltim Jumat (4/7) lalu dalam rangka Monitoring persiapan Pilpres 2014.

Pertemuan dilakukan di kantor KPU Kabupaten Berau Jalan Pemuda tersebut dipimpin ketua rombongan Abdul Djalil Fatah, bersama anggota Komisi Gabungan lainnya.

Hasil pertemuan menurut anggota yang juga hadir dalam pertemuan KPU Berau dalam persiapan pengamanan telah melakukan simulasi khususnya jika terhadi huru-hara. "Mereka telah melakukan simulasi khususnya jika terjadi huru hara. Beberapa titik rawan juga telah diantisipasi. Seperti di Lapas, hal itu menurut mereka bantuan dari pihak aparat keamanan juga sangat membantu," kata Rakhmat Majid Gani.

Sementara Gamalis yang juga hadir mengapresiasi langkah KPU Berau yang telah mengantisipasi potensi kekacauan dengan berupaya menyatukan visi atau pandangan. "Seperti pemahaman kepada petugas-petugas KPPS maupun kepada pemilih khususnya seperti yang berada di Lapas. Mereka berkaca dari pileg kemarin, kesalahan dan kekacauan apa-apa saja yang terjadi menjadi pelajaran agar bisa diminimalkan," ujar Gamalis.

Sebagai kabupaten yang terdiri dari 13 kecamatan, saat ini progres pengiriman logistik telah mencapai 11 kecamatan, Berau dan Teluk Bayur sengaja belum disuplai. Menunggu daerah yang jauh betul-betul terakomodasi dengan baik. "Berau dan Teluk Bayur memang masih di wilayah perkotaan, sehingga jika ada kekurangan masih mudah diantisipasi, pertimbangan mereka seperti itu. Sudah sangat baik," sebut Ichruni Lutfi Sarasakti.

Pada setiap daerah, sengketa pada Pileg maupun Pilpres lumrah terjadi. Hanya seperti apa langkah-langkah persiapannya hal itu turut membantu menekan sengketa pada pemilihan umum. Jika melihat pada Pileg beberapa waktu lalu, di mana jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sebesar 73,4 persen. Artinya masih terdapat sekitar hampir 27 persen yang tidak memilih. Menurut Abdul Djalil Fatah hal ini perlu terus menjadi pekerjaan rumah untuk menekan jumlahnya.

"Kami memahami, jika KPU pada pileg kemarin terbantu oleh caleg-caleg yang bersosialiasi sehingga secara langsung menjadi bagian sosialisasi agar warga menggunakan hak pilihnya. Sementara saat ini KPU cenderung harus bekerja lebih keras dalam sosialisasi agar warga menggunakan hak pilihnya karena tidak banyaknya keterlibatan caleg-caleg dalam sosialisasi," urainya. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014