Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 11 negara anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF) dipastikan akan berpartisipasi pada Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) pada 15 hingga 22 Juni 2014.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Selasa mengatakan, ke-11 negara anggota CIOFF itu dijadwalkan tiba di Kota Tenggarong pada akhir pekan ini.

Ke-11 grup folklore (kesenian rakyat) yaitu dari Belanda, Italia, Hungaria, Kroasia, Latvia, Colombia, Rusia, Mesir, Korea Selatan, Bangladesh dan Filipina.

"Pada Jumat (13/6), ada enam negara yang akan tiba di Tenggarong, sisanya tiba keesokan harinya (Sabtu)," ungkap Sri Wahyuni.

Tim Folklore (kesenian) enam negara yang dijadwaklkan tiba pada Jumat tersebut yakni, Mesir, Italia, Korea Selatan, Latvia, Filipina dan Rusia.

Sementara, lima negara lainnya akan datang hari Sabtu (14/6), yaitu dari Belanda, Bangladesh, Hungaria, Colombia, dan kroasia.

"Sehingga tim Folklore seluruh negara sudah lengkap pada hari pembukaan EIFAF (15/6)," kata Sri Wahyuni.

Tim kesenian 11 negara CIOFF tersebut akan menggunakan Hotel Grand Fatma dan Grand Elty sebagai akomodasi.

"Mereka akan tampil bersama grup kesenian daerah lainnya dari Kutai Kartanegara serta sejumlah kabupaten/kota di Kaltim dan beberapa kesenian daerah dari luar Kaltim," ujar Sri Wahyuni.

Grup folklore manacanegara dan lokal itu kata Sri Wahyuni akan tampil setiap malam di tiga panggung seni yang menyebar di tiga lokasi, yakni panggung utama di area Skate Park, panggung Seni Taman Ulin dan Panggung Seni di arena Pameran.

Selain itu kata dia, setiap sore hari di Taman Pedestrian, para partisipan EIFAF itu akan menggelar "Street Performance" (pertunjukkan jalanan).

"Kesemuanya dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat tanpa dipungut biaya," ungkap Sri Wahyuni.

Kegiatan utama Erau lanjut dia yakni, upacara adat sakral yang dilaksanakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura akan berlangsung setiap hari di Keraton atau Museum Mulawarman.

"Kegiatan itu diantaranya, upacara adat Beluluh Sultan, Merangin, Bepelas serta berbagai ritual lainnya. Seluruh upacara adat sakral Kesultanan sangat menarik untuk disaksikan, karena budaya adiluhung yang unik tersebut hanya ada di Tenggarong," kata Sri Wahyuni.

Puncak kegiatan Upacara Adat Erau kata Sri Wahyuni akan digelar pada 22 Juni 2014 di halaman Keraton (Museum Mulawarman) yakni prosesi "Mengulur Naga" yang pada siang harinya akan diikuti dengan prosesi "belimbur" atau saling siram air.

"Melalui EIFAF ini, bukan saja kita melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah sebagai warisan budaya leluhur kita, tetapi dengan menyandingkannya dengan Internasional Folk Art Festival, Kutai Kartanegara menjadi duta tanah air, mewakili bangsa Indonesia untuk mempromosikan pelestarian budaya secara internasional di kancah dunia," ungkap Sri Wahyuni.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014