Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud meminta sesama Muslim untuk saling menghargai tentang penetapan 1 Ramadhan baik dari pemerintahan maupun dari jemaah lainnya.

"Silahkan kalau mau puasa besok, tapi kalo pemerintah dari pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hilal ini masih muda," katanya di Balikpapan, Minggu.
 
Menurutnya, tidak boleh dijadikan permasalahan bila ada yang melaksanakan ibadah puasa terlebih dahulu, sebab memang terdapat perbedaan pandangan untuk penetapan 1 Ramadhan.

"Artinya hidupkan suasana kondusif Kota Balikpapan kita jaga kerukunan, atas nama pemerintah kita selama menjalankan ibadah puasa," ucapnya..

Hal serupa juga dikemukakan Kepala Kementerian Agama Kota Balikpapan Ustaz Izzat Solihin mengatakan untuk segenap warga kota kiranya perbedaan itu bukanlah suatu permasalahan.

"Mari kita saling hormat menghormati, adapun dalam pelaksanaannya malam ini yang salat tarawih ayo kita hormati sama-sama," himbau Izzat.

Izzat mengemukakan, penetapan 1 Ramadhan ada yang memakai dengan cara hisab dan ada yang menggunakan cara dengan rukyatulhilal dan telah disampaikan oleh BMKG secara terperinci.

"Itu yang menjadi pedoman kita, untuk pemerintah tentu kita masih menunggu rakyatulhilal," tuturnya.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid menerangkan sekitar pukul 17.00 WITA terjadi konjungsi dari bulan lama ke bulan yang baru.

"Jadi sekarang itu sudah memasuki bulan baru, menurut hisab itu boleh dilakukan puasa besok seperti yang dilakukan Muhammadiyah silahkan karena masuk bulan baru," jelasnya.

Kendati demikian, versi pemerintah penetapan 1 Ramadhan itu menggabungkan antara hisab dengan rukyat.

"Jadi banyak faktor pertimbangan tidak hanya dari hisab saja tapi Rukyat juga kelihatan atau tidak kalau kelihatan oke berarti cocok," tuturnya.

Namun mengingat keberadaan hilal masih tak terlihat, atau masih berada di bawah 0,1 derajat maka pihaknya akan kembali melakukan pemantauan hilal esok hari.

"Besok kita melakukan observasi dan diskusi lagi dalam sidang isbad dan diputuskan waktu untuk puasa. Besok kita akan lakukan pemantauan lagi," kata Rasmid.(Adv)

 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024