Proyek terowongan yang menghubungkan Jalan Kakap menuju Jalan Sultan Alimuddin di Kota Samarinda Kalimantan Timur terus berjalan sesuai jadwal, dan telah ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda dengan progres pengerjaan proyek telah mencapai hampir 40 persen (39,7 persen) dari keseluruhan pekerjaan yang ditargetkan tuntas tahun 2024.
 
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Jika tak ada kendala, kami targetkan terowongan ini dapat beroperasi pada Oktober 2024," kata Ahli Pertama Teknik Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Samarinda Rezky Samudra Aprilyan di Samarinda, Jumat.
 
Dia menjelaskan, proyek terowongan tersebut menggunakan metode konstruksi New Austrian Tunneling Method yang umumnya diterapkan di Australia. Metode ini melibatkan galian mekanis dengan alat-alat modern seperti jumbo drill dan rock drill, tanpa menggunakan mesin bor Tunnel Boring Machine (TBM).
 
Aspek keselamatan juga menjadi perhatian utama dalam pengerjaan proyek ini.

Rezky menandaskan bahwa pihaknya menerapkan standar keamanan yang mumpuni dalam tahapan konstruksi terowongan Samarinda.
 
"Kami menggunakan proteksi ganda, termasuk perlindungan dengan baja serta proses pengecoran yang teliti untuk memastikan kekuatan struktur terowongan," katanya.
 
Agar bisa menguatkan struktur terowongan, pihaknya memasang berbagai komponen termasuk baja pelindung terowongan, wire mare sokrit, rockboard, dan power polling atau fiveproof.
 
Tidak hanya itu, proyek ini juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan mengimplementasikan desain yang ramah lingkungan, dan memperhatikan dampak lingkungan sekitar.
 
"Kami merancang terowongan ini dengan memperhatikan aspek lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan," kata Rezky.
 
Dia mengharapkan, proyek terowongan pertama di Samarinda ini tidak hanya sebagai simbol kemajuan infrastruktur kota, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakatnya.
 
Ketua Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda Syaparudin menyampaikan bahwa pihaknya menyaksikan langsung kemajuan pembangunan terowongan tersebut dan optimistis bisa dioperasikan pada Oktober 2024 oleh wali kota.
 
"Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung kelancaran pembangunan terowongan ini, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Samarinda secara keseluruhan, terutama dalam upaya mengurai kemacetan," katanya.
 
Menurut Syaparudin, proyek terowongan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat, dengan fasilitasi yang disediakan oleh pemerintah dan perusahaan, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.
 
"Kami memantau proses pembangunan terowongan ini juga terus berlangsung tanpa hambatan yang berarti," katanya.
 
Proyek terowongan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah arus lalu lintas di tanjakan Jalan Otto Iskandar Dinata (Gunung Manggah) yang selama ini menjadi sumber ketidaknyamanan dan kecelakaan.
 
"Secara fungsional, diharapkan terowongan ini dapat berfungsi dengan baik untuk jangka panjang," katanya.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024