Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfokuskan program ketahanan pangan berbasis buah di kawasan Agrotechno-Edupark seluas 14 hektare di Desa Sukomulyo, Kecamatan Sepaku. 
 
"Selain menjadi sentra taman buah yang terdiri dari berbagai tanaman buah lokal dan buah lain, di kawasan ini juga ada taman bunga. Jadi, Sukomulyo juga akan punya beragam tanaman hias," kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri di Sepaku, Kamis.

Lokasi di Sukomulyo dipilih sebagai kawasan pengembangan tanaman buah karena desa itu pernah menjadi sentra buah di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, sebelum kehadiran kebun sawit.

Myrna mengatakan revitalisasi kawasan di Desa Sukomulyo sebagai sentra buah mengacu pada kebijakan Otorita IKN untuk mengalokasikan lokasi lahan pangan, baik tanaman pangan pokok, buah, dan hortikultura lain.

"Melalui kawasan taman itu, kami ingin menunjukkan kepada  masyarakat tentang jenis buah-buahan Nusantara agar semakin dikenal bagi pengunjung, terutama anak muda, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap buah," katanya.

Baca juga: Otorita IKN gandeng ANTARA dan mitra kembalikan kejayaan buah lokal

Dia menjelaskan kawasan Agrotechno-Edupark di Sukomulyo memiliki potensi besar sebagai area promosi sentra buah karena lokasi di pinggir jalan yang mudah diakses.

"Kontur tanah di sini menarik karena berbukit dan ada beberapa lembah. Pemandangannya pun indah, bahkan bisa menjadi oase bagi lingkungan serta obyek wisata berbasis agro," katanya.

Myrna menambahkan, penetapan Sukomulyo sebagai sentra taman buah dan taman bunga, dimulai dari diskusi panjang bersama masyarakat sejak 2023.

"Sejak diskusi awal tahun lalu, gagasannya terus bertumbuh, sampai banyak pihak yang tertarik memberikan dukungan pada pengembangan taman buah dan bunga, termasuk dari Kantor Berita ANTARA yang sudah mulai mengembangkan satu hektare di lahan ini," katanya.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim komitmen jaga ketahanan pangan songsong IKN

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024