Pengamat politik Rocky Gerung mengajak pemuda Samarinda untuk meningkatkan daya kritis dan akal sehat dalam memilih presiden pada Pemilu 2024.

"Pemuda harus mampu menilai kualitas dan kapasitas calon presiden dari berbagai aspek, termasuk politik luar negeri," ujarnya dalam dialog kebangsaan bersama generasi Z-milenial yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat.
 
Menurutnya, seorang presiden harus memiliki pemahaman yang baik tentang situasi global dan diplomasi internasional, serta mampu menjaga kepentingan nasional Indonesia di dunia.
 
"Presiden itu bukan sekadar didasarkan pada pengetahuan dia tentang aspek visi-misi. Presiden itu juga harus paham tentang hubungan internasional, bagaimana dia bisa menjaga kedaulatan dan kesejahteraan bangsa di tengah persaingan global," ungkap Rocky Gerung.
 
"Elektabilitas sebenarnya bukan menjadi acuan dalam menentukan calon presiden. Elektabilitas tidak mencerminkan intelektualitas dan kualitas calon presiden," katanya pula.
 
Ia menyarankan, masyarakat sipil harus lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh angka-angka elektabilitas.
 
Rocky Gerung juga menekankan, demokrasi bukan hanya pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat, tetapi juga pemerintahan yang berakal. Ia mengatakan, rakyat harus menggunakan akal sehat dalam memilih presiden, karena presiden akan membuat kebijakan yang berdampak pada kehidupan rakyat.
 
"Demokrasi adalah bukan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah pemerintahan yang berakal," tandasnya.
 
Ia menyampaikan, pemuda mesti memahami siapa presiden yang dipilih. Sebab, pilihan tersebut akan menentukan arah kebijakan Indonesia ke depan. Ia juga mengajak para pemuda di Samarinda untuk berpikir bahwa empat hari ini agar mempertimbangkan baik-baik.
 
"Pertimbangkan dari sekarang siapa yang pantas menjadi presiden selama lima tahun ke depan," tuturnya.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024