Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) bekerja sama Disnakertrans Kabupaten Paser menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi teknik industri kepada masyarakat umum.
Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Balikpapan, Rabu, menjelaskan program pelatihan meliputi pengoperasian mesin alat berat Angkatan I dan II, pelatihan servis sepeda motor injeksi, dan pelatihan barista atau teknik membuat kopi Angkatan I
"Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balikpapan dengan peserta sebanyak 400 orang," katanya.
Rozani mengungkapkan selama ini kerja sama penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi juga dilaksanakan dengan daerah lain seperti Berau, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik berharap peserta pelatihan memiliki pola berpikir ke depan untuk menjadi pengusaha, tidak hanya jadi pekerja ataupun menjadi PNS.
“Kalau mau sejahtera harus jadi pengusaha, kalau PNS gajinya kecil,” katanya.
Akmal mengatakan para peserta harus memiliki niat dan cita-cita serta menanamkan motivasi bahwa kelak harus menjadi seorang pengusaha. Pelatihan yang saat ini diikuti menjadi sarana meningkatkan kompetensi diri yang memang awalnya untuk menjadi pekerja ataupun operator.
Pelatihan yang diikuti, menurut dia, sebagai batu loncatan agar kelak bisa menjadi pengusaha penyewaan alat berat seperti ekskavator, mempunyai usaha kafe atau kuliner, atau mampu membuka bengkel sendiri.
“Jadi jangan merasa puas jadi pekerja atau operator,” ujar Akmal.
Pada bagian lain Akmal mengatakan Kaltim membutuhkan sumber daya manusia di berbagai bidang yang memiliki sertifikasi, terlebih Kaltim telah ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan sudah berjalan. Menurutnya, selama ini kebutuhan tenaga yang bersertifikat masih banyak disuplai dari provinsi lain.
“Kami berharap melalui pelatihan-pelatihan seperti ini, kebutuhan akan tenaga bersertifikat dapat di penuhi dari Kaltim,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Balikpapan, Rabu, menjelaskan program pelatihan meliputi pengoperasian mesin alat berat Angkatan I dan II, pelatihan servis sepeda motor injeksi, dan pelatihan barista atau teknik membuat kopi Angkatan I
"Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balikpapan dengan peserta sebanyak 400 orang," katanya.
Rozani mengungkapkan selama ini kerja sama penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi juga dilaksanakan dengan daerah lain seperti Berau, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik berharap peserta pelatihan memiliki pola berpikir ke depan untuk menjadi pengusaha, tidak hanya jadi pekerja ataupun menjadi PNS.
“Kalau mau sejahtera harus jadi pengusaha, kalau PNS gajinya kecil,” katanya.
Akmal mengatakan para peserta harus memiliki niat dan cita-cita serta menanamkan motivasi bahwa kelak harus menjadi seorang pengusaha. Pelatihan yang saat ini diikuti menjadi sarana meningkatkan kompetensi diri yang memang awalnya untuk menjadi pekerja ataupun operator.
Pelatihan yang diikuti, menurut dia, sebagai batu loncatan agar kelak bisa menjadi pengusaha penyewaan alat berat seperti ekskavator, mempunyai usaha kafe atau kuliner, atau mampu membuka bengkel sendiri.
“Jadi jangan merasa puas jadi pekerja atau operator,” ujar Akmal.
Pada bagian lain Akmal mengatakan Kaltim membutuhkan sumber daya manusia di berbagai bidang yang memiliki sertifikasi, terlebih Kaltim telah ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan sudah berjalan. Menurutnya, selama ini kebutuhan tenaga yang bersertifikat masih banyak disuplai dari provinsi lain.
“Kami berharap melalui pelatihan-pelatihan seperti ini, kebutuhan akan tenaga bersertifikat dapat di penuhi dari Kaltim,” ujarnya.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024