Nunukan (ANTARA Kaltim) - Universitas Gajah Mada bersedia menjadi bapak asuh bagi pemuda dan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Prof Dr Sudjito SH,MSi dari Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM di Nunukan, Kamis menyatakan, pihaknya akan menyampaikan hal itu kepada pimpinan perguruan tinggi sekaitan dengan permintaan pemuda perbatasan tersebut.

Mereka meminta dijadikan anak asuh, sekaligus diberi kemudahan untuk menempuh pendidikan di universitas terkemuka di Yogyakarta itu.

Jika permintaan ini mendapat respons positif dari pimpinan perguruan tinggi, Sudjito mengatakan perlu adanya nota kesepahaman (MoU) antara pihak UGM dan Pemerintah Kabupaten Nunukan.

Ia berpendapat, permintaan semacam itu sebagai hal yang positif dan perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan taraf hidup pemuda dan masyarakat di wilayah perbatasan melalui peningkatan pendidikan.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pendiri Pemuda Penjaga Perbatasan RI, Lumbis menerangkan, permintaan kepada UGM menjadi bapak asuh sebagai langkah kelompok masyarakat tersebut mengakomodasi pada sektor pendidikan.

Ia berpendapat bukan berarti perguruan tinggi di daerah itu tidak memenuhi standar tetapi semata-mata memandang bahwa UGM lebih kredibel dan memiliki sarana prasarana yang lebih baik.   (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014