Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membuka kembali akses jalan di kawasan bekas Bandara Temindung Kota Samarinda untuk memecahkan kepadatan arus lalu lintas di ibu kota provinsi tersebut.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim Fahmi Prima Laksana di Samarinda, Minggu, menjelaskan akses jalan tersebut sempat ditutup karena melewati area bandara, sebab lahan di kawasan bandara itu masih menjadi aset milik Pemprov Kaltim dengan bukti kepemilikan berupa sertifikat hak pakai nomor 2 tahun 1997.
Saat ini, lanjut Fahmi telah ada permintaan dari DPRD Provinsi Kaltim dan masyarakat untuk membuka kembali akses jalan bandara tepatnya dari Jalan Letjend S. Parman, mulai dari samping Planet Swalayan menuju Jalan KH Samanhudi eks Jalan Rajawali.
Ia mengatakan permintaan masyarakat dan dewan tersebut akhirnya disetujui oleh Pemprov Kaltim untuk memfungsikan sebagai jalan alternatif demi mengurai kemacetan arus lalu lintas.
Ia menambahkan kebijakan Pemprov Kaltim tidak terhenti begitu saja, karena Pemprov juga berniat membangunkan jalan tersebut sehingga layak sebagai jalur lalu lintas.
"Atas permintaan masyarakat, kami di BPKAD memang meminta izin melalui Sekda ke Gubernur Pak Isran saat itu, untuk dibuatkan jalan tembusan. Alhamdulillah Pak Gubernur waktu itu setuju dan saat pengerjaan dilakukan oleh DPUPR Kaltim yang didukung penuh oleh Pj Gubernur Kaltim saat ini, Pak Akmal Malik," terang Fahmi.
Adapun rencana akses jalan tersebut dibangun dengan lebar 20 meter dan panjang 290 meter. Fahmi menyebut, target Januari 2024 ini jalan tersebut sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda memaparkan proyek pengerjaan akses penghubung tersebut mulai dikerjakan pada triwulan IV tahun 2023. Dengan pembiayaan senilai Rp10 miliar dari perubahan APBD Kaltim 2023.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengapresiasi keputusan Pemprov Kaltim untuk membangunkan jalan penghubung baru di kawasan padat penduduk yang memang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.
"Kami mengapresiasi proyek tersebut sebagai inisiatif Pemprov Kaltim untuk mengurai kemacetan di Samarinda yang penduduknya kian padat," ujar Sutomo Jabir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim Fahmi Prima Laksana di Samarinda, Minggu, menjelaskan akses jalan tersebut sempat ditutup karena melewati area bandara, sebab lahan di kawasan bandara itu masih menjadi aset milik Pemprov Kaltim dengan bukti kepemilikan berupa sertifikat hak pakai nomor 2 tahun 1997.
Saat ini, lanjut Fahmi telah ada permintaan dari DPRD Provinsi Kaltim dan masyarakat untuk membuka kembali akses jalan bandara tepatnya dari Jalan Letjend S. Parman, mulai dari samping Planet Swalayan menuju Jalan KH Samanhudi eks Jalan Rajawali.
Ia mengatakan permintaan masyarakat dan dewan tersebut akhirnya disetujui oleh Pemprov Kaltim untuk memfungsikan sebagai jalan alternatif demi mengurai kemacetan arus lalu lintas.
Ia menambahkan kebijakan Pemprov Kaltim tidak terhenti begitu saja, karena Pemprov juga berniat membangunkan jalan tersebut sehingga layak sebagai jalur lalu lintas.
"Atas permintaan masyarakat, kami di BPKAD memang meminta izin melalui Sekda ke Gubernur Pak Isran saat itu, untuk dibuatkan jalan tembusan. Alhamdulillah Pak Gubernur waktu itu setuju dan saat pengerjaan dilakukan oleh DPUPR Kaltim yang didukung penuh oleh Pj Gubernur Kaltim saat ini, Pak Akmal Malik," terang Fahmi.
Adapun rencana akses jalan tersebut dibangun dengan lebar 20 meter dan panjang 290 meter. Fahmi menyebut, target Januari 2024 ini jalan tersebut sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda memaparkan proyek pengerjaan akses penghubung tersebut mulai dikerjakan pada triwulan IV tahun 2023. Dengan pembiayaan senilai Rp10 miliar dari perubahan APBD Kaltim 2023.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengapresiasi keputusan Pemprov Kaltim untuk membangunkan jalan penghubung baru di kawasan padat penduduk yang memang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.
"Kami mengapresiasi proyek tersebut sebagai inisiatif Pemprov Kaltim untuk mengurai kemacetan di Samarinda yang penduduknya kian padat," ujar Sutomo Jabir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024