Sangatta (ANTARA Kaltim)- Ptani di di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur sedang dikembangkan jeruk borneo prima seluas 300 hektare.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur Syarifuddin Ginting, mengatakan pengembangan eruk borneo prima itu dikembangkan di Kecamatan Kaliorang seluas seluas 200 hektare dan 100 hektare di Karangan, Bengalon, Sangatta Selatan dan Rantau Pulung.

"Pengembangan varietas jeruk borneo prima dilakukan oleh petani baik melalui binaan maupun perorangan" kata Syarifuddin Ginting didampingi Kabid Pertanian Saili.

Dia mengatakan, khusus untuk di kecamatan kaliorang seluas 200 hektare saat ini sudah memasuki usia 2 tahun dan diperkirakan dalam satu tahun ke depan sudah mulai berbuah.

Sementara di Karangan, Bengalon baru berusia satu tahun sedangkan di Kecamatan Sangatta sudah dipanen.

"Pengembangan jeruk Borneo Prima ini menjadi program unggulan dalan sektor pengembangan buah lokal," katanya.

Pemkab Kutai Timur khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan mengembangkan jeruk tersebut sebagai program unggulan buah lokal. Untuk mengembangkan jeruk borneo prima ini pihaknya melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pembudidayaan dan perawat jeruk dikalangan petani.

Hal itu, kata dia, karena jeruk borneo prima ini sangat diminati di pasaran, sebab memiliki buah yang kuning dan empauk serta rasanya yang memiliki khas tersendiri.

Jeruk borneo prima ini, menurut dia, kalau dikupas mengeluarkan aroma yang wangi, makanya banyak orang menggemari jenis jeruk endemik Kutai Timur ini.

Jeruk borneo prima, katanya, memiliki batang sekitar 2 meter hingga 8 meter dan memiliki ranting dan cabang yang banyak. Sedangkan daunnya tumbuh membentuk sayap di setiap cabang dan rantinya.

Pemkab Kutai Timur khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan akan berupaya untuk terus mengembangkannya, karena saat ini memang jumlahnya terbatas dan jarang ditemui.

"Kita khawatir jika tidak ditangani serius maka jeruk ini akan hilang dan punah, makaya kita jadikan sebagai program unggulan program," ujarnya.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014