Samarinda (ANTARA Kaltim) – Tingginya jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas jalan raya di seluruh dunia, termasuk Indonesia membuat pemerintah memberikan perhatian serius terhadap penyebab utama kecelakaan. Tidak terkecuali bagi Pemprov Kaltim yang juga bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini.

Demikian diungkapkan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim AS Fatur Rahman saat membuka pencanangan “Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas” di Halaman Parkir GOR Segiri, Samarinda, Sabtu (10/5).

“Sudah menjadi harapan kita bersama agar kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam mematuhi peraturan berlalu lintas dan terwujudnya keselamatan, serta tetibnya angkutan jalan, sehingga dapat bersama-sama berpartisipasi guna mencegah atau setidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kaltim,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum lama ini telah mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas (GNPKBL). Di Kaltim, GNPKBL telah dicanangkan oleh Gubernur Awang Faroek Ishak pada Februari lalu di Samarinda, yang melibatkan seluruh komponen pemerintahan, swasta dan masyarakat.

Gubernur mengatakan masyarakat harus secara sungguh-sungguh dengan daya upaya sekuat tenaga untuk mencegah dan mengurangi secara signifikan kecelakaan lalu lintas. Karena, lanjut dia, semua pihak harus turut bertanggung jawab bagi terwujudnya kenyamanan dan ketertiban berlalu lintas.

“WHO mencatat 1,2 juta jiwa meninggal dunia dalam kecelakaan jalan raya setiap tahunnya dan 50 juta orang korban kecelakaan mengalami luka serius maupun cacat tetap. Kondisi seperti itu, dalam catatan WHO, jumlahnya lebih tinggi daripada korban perang. Dalam delapan tahun Perang Teluk tercatat korban meninggal 1,2 juta jiwa, atau sekitar 150.000 per tahunnya,” jelasnya.

Sementara itu di Indonesia, lebih dari  25.000 jiwa meninggal pada 2013, atau turun dibandingkan 2012 yang mencapai 27.000 jiwa meninggal. Namun demikian, angka tersebut membuat rata-rata meninggal dunia akibat kecelakaan sekitar 80 orang per hari atau sekitar empat orang per hari.

Sedangkan di Kaltim, pada 2012 terdapat 249 kecelakaan lalu lintas dengan jumlah meninggal dunia 67 jiwa, sedangkan 2013 menurun menjadi 205 kecelakaan dan meninggal dunia 85 jiwa.

“Untuk itulah kita semua harus terus meningkatan upaya mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Misalnya, dengan mendorong pengetahuan tentang keselamatan di jalan raya kepada masyarakat luas. Melaksanakan bimbingan dan penertiban kepada para sopir angkutan jalan, sosialisasi masalah narkoba yang berbahaya bagi pengemudi kendaraan dan lain sebagainya,” imbaunya.

Kegiatan yang digelar Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kaltim ini juga melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kaltim, karena salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah pengguna jalan yang menggunakan Narkoba. Disamping juga, 2014 merupakan tahun penyelamatan korban penyalahgunaan Narkoba.

Selain itu, Forum Komunikasi Angkutan Jalan Raya Kaltim bekerjasama dengan jajarna Dirlantas Polda Kaltim juga memasang stiker dan spanduk serta baliho terkait kampanye gerakan “Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas”. Untuk stiker dipasang di kendaraan umum angkutan kota, taksi dan bus. Sementara baliho dan spanduk dipasang di titik-titik strategis dan rawan kecelakaan di wilayah Kaltim.

Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Walikota Samarinda H Nusyirwan Ismail, Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Rudy Sumardiyanto, Kepala BNN Provinsi Kaltim Kombes Pol Gatot Agus Purwanto, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kaltim H Ambo Dalle, serta jajaran SKPD terkait lingkup Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda. (Humas Prov Kaltim/her).

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014