Samarinda (ANTARA Kaltim) - Janji Gubernur Kaltim ketika kampanye pemilihan gubernur silam kini ditagih masyarakat. Adalah jaminan aliran listrik ke seluruh pedesaan kaltim yang kini banyak disuarakan warga.

“Ketika melaksanakan reses beberapa waktu lalu masyarakat selalu mengeluhkan janji gubernur yang akan mengatasi krisis listrik disejumlah daerah di Kaltim yang hingga saat ini belum ada terealisasi,” ucap Anggota DPRD Kaltim Nicolas Pangeran.

Menurutnya, janji tersebut tentu akan selalu diingat masyarakat terlebih selama periode kepemimpinan Awang Faroek Ishak. Sikap apatis masyarakat terhadap pemerintah bakal tercermin jika janji itu hanya sekadar janji.

Menurutnya, predikat daerah kaya terutama berkaitan sumber daya alamnya, namun disayangkan semua itu seakan hanya slogan yang tidak dirasakan faktanya oleh masyarakat terutama dipedesaan, terpencil dan perbatasan.

“Padahal, jika pemerintah serius, bisa segera melakukan rapat koordinasi dan action nyata dengan seluruh kepala daerah se-Kaltim guna melakukan komitmen bersama terkait pembangunan energi sehingga tidak ada lagi wilayah yang minim dialiri listrik,” tutur Nicolas.

Politisi asal Demokrat berujar bila perlu, pemerintah bisa melakukan study banding ke sejumlah negara yang telah berhasil membuat perubahan besar dari krisis energy hingga mampu mandiri dan menopang kebutuhan listrik bagi daerahnya.

“Belanda misalnya, disejumlah daerah terpencilnya berkerjasama pemerintah, perusahaan dan masyarakat mampu menciptakan sebuah pembangkit listrik bertenaga kincir angin yang mampu mengaliri listrik selama 24 jam tanpa henti,” jelasnya.

Menurut Nicolas, tidak ada masalah yang tidak ada penyelesaiannya jika benar-benar serius menanganinya. Jika mau saling berkerjasama bukan hanya pada tingkatan pejabat tinggi saja yang bisa dilibatkan, pemikiran dan tenaga masyarakat luaspun bisa diberdayakan.(Humas DPRD Kaltim/adv/bar/dhi)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014