Pagi Sabtu 7 Oktober, bazar buku Big Bad Wolf (BBW) di Dome Balikpapan sudah buka pintu. Laksana walimahan, para petugas bersiap-siap seperti akan menerima tamu undangan dalam jumlah banyak.

Benar saja, tepat pukul delapan, bus-bus yang mengangkut anak-anak dari berbagai panti dan asrama yatim di Kota Minyak pun berdatangan. Mereka merapat dan parkir di sudut halaman Dome yang luas.

Sejurus kemudian, anak-anak itu berhamburan keluar. Jumlah mereka 450 orang, komplet satu batalyon. Segera anak-anak itu berbaris di depan pintu Dome, dan masuk arena pameran bersama-sama. Mereka menyerbu bazar Big Bad Wolf dengan senjata gelak tawa ceria.

Pasukan itu berasal dari 18 panti asuhan, dua pesantren penghafal Quran, dua SMP, plus anak-anak karyawan honorer dari Kilang Pertamina Balikpapan.

“Hari itu karena kami, BBW yang biasa baru buka pukul 10 pagi, sudah buka pada pukul delapan,” cerita Operator I Reactor and Common Facilities PT Kilang Pertama Internasional (KPI) Unit Balikpapan Syarifuddin Husain yang mendampingi anak-anak itu bersama 19 relawan lainnya. 

Setiap anak mendapat sangu Rp300 ribu yang diwujudkan dalam bentuk voucher untuk ditukar dengan buku. Mereka juga diberi waktu dua jam untuk berkeliling mencari buku yang disenanginya.

“Melihat keceriaan anak-anak itu, kami juga turut senang dan bahagia,” kata Husain. Kegembiraan itu menjadi kebahagiaan yang membuat hilang beban dari rutinitas kerja.

“Besoknya kita masuk kerja dengan semangat baru, dengan hati lapang, dan pikiran jernih,” senyum Husain.

Pada pagi Sabtu itu, kasir-kasir Big Bad Wolf menerima kembali voucher belanja senilai total Rp122,7 juta dari anak-anak tersebut. Tidak kurang dari 1.350 buku yang harganya sudah didiskon banyak diborong.  

Sebelumnya, Husain dan kawan-kawan di Kilang Pertamina Balikpapan mengumpulkan donasi yang kemudian digenapi oleh Baittuzakah Pertamina (Bazma-lembaga pengumpul donasi dari para karyawan muslim di internal Pertamina dalam bentuk zakat, infaq, dan sadaqah). Uang itulah yang dibelikan voucher buku ke Big Bad Wolf dan berbagai kebutuhan acara.  

Big Bad Wolf (BBW) adalah bazar yang memotong harga buku hingga 90 persen. Buku-buku anak menjadi satu koleksi besar BBW. Selama sepuluh hari penyelenggaraan antara 29 September hingga 8 Oktober, bazar dikunjungi 100 ribu orang lebih.


Menurut General Manager PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho, perusahaan memang mendorong karyawannya untuk aktif di kegiatan sosial. Ada program yang disebut Employee Volunterism. Karyawan Pertamina menyisihkan sebagian penghasilannya, juga waktunya, dan barangkali juga pikirannya, untuk mengatasi persoalan di sekitar lingkungan perusahaan.

Sebab itu, di Kilang Balikpapan, hampir setiap bulan ada saja kegiatan donasi dan berbagi oleh perusahaan maupun oleh karyawan; dari berbagi bahan makanan hingga berbagi ilmu pengetahuan.

“Sekarang bukan zamannya lagi sukses sendirian. Kita harus saling menolong untuk sukses bersama,” kata GM Arafat Bayu.

Untuk saling menolong itu kemudian ada organisasi non kedinasan seperti Baituzzakah Pertamina (Bazma), Badan Dakwah Islam (BDI) Pertamina, Badan Kerohanian Umat Kristen (Bakorumkris) Pertamina yang juga aktif dalam kegiatan sosial.

PT KPI Unit Balikpapan juga memiliki program yang diberi nama Keluarga Ulin. Dalam program itu, pekerja menjadi orang tua asuh para pelajar dari keluarga tidak mampu yang bertempat tinggal di sekitar wilayah operasional perusahaan. Tugas orang tua asuh terutama membantu biaya pendidikan dan berbagai kebutuhan anak tersebut.

Saat ini, program Keluarga Ulin menjangkau penerima manfaat sebanyak 28 pelajar yang berada di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah. "Program Keluarga Ulin menuntut komitmen pekerja untuk menjadi orang tua asuh dalam jangka waktu tertentu," jelas Humas PT KPI Balikpapan Ely Chandra Peranginangin.

Kadang kala momen berbagi adalah momen saat duka dan prihatin. Pada Februari lampau, saat Turki dilanda gempa yang meluluhlantakkan sejumlah kota, para karyawan mengumpulkan uang hingga tercapai jumlah Rp101,5 juta. Bantuan itu segera diteruskan untuk dibelikan berbagai kebutuhan pengungsi dan penanganan bencana di negeri Erdogan tersebut.

Dalam kesempatan itu turut menyumbang uang para istri karyawan lewat Persatuan Wanita Patra (PWP), Koperasi Wanita Patra (KWP), dan Badan Dakwah Islam Pertamina. Sumbangan kemudian dititipkan kepada Human Initiative, lembaga pengelola dan penyalur bantuan yang memiliki reputasi amanah internasional.

“Bantuan itu kami gunakan untuk evakuasi dan menyediakan makanan-minuman hangat mengingat saat itu musim dingin di Turki,” kata perwakilan Human Initiative Yeni Kartika Dewi.

Bila bencana di luar negeri saja dikirimi bantuan, apalagi yang terjadi di dekat-dekat tempat operasi Pertamina. Warga Balikpapan Barat yang berdiam di utara Kilang Balikpapan, apakah yang di Baru Tengah, Baru Ulu, Baru Ilir, Margasari, Margomulyo, hingga warga Balikpapan di bagian selatan seperti Klandasan, yang kerap kali dilanda kebakaran, tidak asing dengan paket-paket bantuan bahan makanan Pertamina.

Begitu api berhasil dipadamkan dan jumlah korban dihitung, segera besoknya sudah datang bantuan untuk kebutuhan dasar seperti makanan yang diteruskan ke Dapur Umum yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Karena memang kawasan di Balikpapan Barat itu padat penduduk, maka rawanlah terjadi kebakaran. Dari sini juga muncul ide untuk menyiapkan masyarakat yang sadar dan cepat tanggap bencana, termasuk juga pencegahan dan penanganannya,” kata Ely Chandra.

Maka, KPI Balikpapan membuat program Kampung Siaga Bencana. Di dalamnya ada kegiatan pelatihan menggunakan alat-alat pemadam kebakaran untuk para ibu.

“Latihannya selalu seru, karena apa pun yang melibatkan ibu-ibu pasti seru,” kata Ray, pendamping masyarakat dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KPI yang bercerita sambil tersenyum lebar.

Bayangkan saja, ujarnya, ibu-ibu, dengan daster longgar, melilitkan handuk ke kepala sebagai ganti jilbab, lalu melemparkan gulungan selang dari arah hidran seperti pemain boling melempar bola gelinding ke jejeran pin sasaran. Dan di sisi sebelah sana sudah siap seorang ibu lainnya menerima ujung selang itu. Berbarengan dengan ujung yang dipasangkan ke hidran, di ujung satunya dipasangkan nozzle pengarah semprotan air. Begitu terpasang dan terkunci, ibu-ibu di kedua ujung  memberi tanda air siap dialirkan dan disemprotkan.

Perlu dua orang ibu lainnya untuk mengendalikan nozzle, menahan tekanan air di selang, dan akhirnya mengarahkannya ujung penyemprot itu ke api.  

“Mereka juga belajar cara-cara menyemprotkan air itu,” kata Ray lagi. Apakah langsung ke sumber api ke bagian dasar yang menyala, ataukah menyemprot ke udara membentuk tirai air dan hujan buatan.

Malam itu, Masjid Baitur Rahmat di Baru Ilir tampak ramai. Banyak orang-orang yang tak biasa dilihat warga, hadir dan turut mengisi saf-saf salat.

“Kami numpang gelar acara doa bersama masyarakat,” kata GM Arafat Bayu. Masjid Baitur Rahmat dipilih sebab termasuk dalam kawasan lingkar pertama kilang Pertamina.

Berdoa bersama ini untuk syukuran anniversary atau hari jadi. Pada 13 November lalu tepat 6 tahun eksistensi PT KPI, dan pada 10 Desember, PT Pertamina (Persero) mencapai usia 66 tahun.

Menurut GM Bayu, Pertamina merayakan ulang tahun bersama masyarakat sekitar kilang sebab operasional kilang memerlukan dukungan dari seluruh pihak. Masyarakat sekitar kilang adalah pendukung utama keberlanjutan.

Kepada hadirin, GM Arafat Bayu minta didoakan keselamatan, kemudahan, dan kelancaran untuk operasional Kilang Balikpapan, agar bisa memenuhi amanah membuat memproduksi hingga menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri.

Pada kesempatan itu juga Pertamina membagikan 400 paket santunan untuk warga yang memerlukan dan anak yatim di Kelurahan Margasari, Baru Tengah, Karang Jati, Baru Ilir, dan Muara Rapak.  

Pada kesempatan terpisah juga diserahkan bantuan kepada Masjid Asy Sya'ban RT 28 Kelurahan Margasari, Gereja Toraja Jemaat Paser, Lawelawep; Gereja Katolik St Maria Dari Fatima, Penajam; Pura Prajapati, Balikpapan; dan Vihara Buddha Maitreya Balikpapan.

Ada pula donor darah. Dari klinik di kilang tempat para pekerja menyumbangkan darahnya terkumpul 87 kantong darah dari 121 donor untuk diserahkan ke Palang Merah Indonesia (PMI).

Dalam acara syukuran di Masjid Baitur Rahmat, Lurah Baru Ilir Yuniansyah berkata, “Saya mewakili teman-teman para Lurah, juga masyarakat, mengucapkan selamat ulang tahun ke-6 PT KPI dan ke-66 PT Pertamina (Persero). Kami mohonkan kepada Allah SWT agar Pertamina diberikan keselamatan, kemudahan, dan kelancaran, baik di Kilang Balikpapan maupun di mana saja operasionalnya.” ***

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023