Komandan Kodim 0901/Samarinda, Kalimantan Timur, Kolonel Czi Eko Supri Setiawan kembali mengingatkan kepada semua prajurit setempat tetap netral dalam Pemilu 2024, karena netralitas TNI merupakan hal mutlak yang harus dijunjung.
"Tahun politik sudah mulai tahun ini, yakni sejak dibukanya pendaftaran calon anggota legislatif hingga calon presiden dan wakil presiden. Untuk itu, semua prajurit dilarang berpihak ke mana pun dan ke siapa pun," katanya melalui Penerangan Korem 091/ASN di Samarinda, Kamis.
Pemilu presiden dan wakil presiden akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, sehingga di tahun politik ini TNI harus tetap tetap tegak lurus, setia kepada NKRI dan Pancasila, tidak boleh mendukung pihak tertentu dalam pemilu.
TNI, katanya, harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral, sehingga prajurit tidak boleh terlibat dalam politik praktis baik secara langsung maupun tidak langsung.
TNI harus selalu fokus pada tugas pokok dan fungsinya, yakni menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan tumpah darah Indonesia.
"Sebagai prajurit, teruslah berkarya, mengabdi kepada bangsa dan negara dengan penuh dedikasi. Prajurit dan PNS TNI harus tetap profesional, berintegritas, dan netral, dan tangguh agar selalu disegani bangsa lain," katanya.
Baca juga: Mahfud Md yakin TNI bersikap netral pada Pemilu 2024
Sehari sebelumnya, saat menggelar Apel Luar Biasa di Kodim 0901/Samarinda, ia juga mengatakan hal yang sama, sambil membagikan buku Netralitas TNI secara simbolis kepada personel Kodim setempat.
Ia menyatakan, Buku Netralitas TNI tersebut sebagai pedoman bagi prajurit dalam menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2024 baik untuk pemilihan calon presiden maupun pemilihan calon anggota legislatif.
"Melalui pembagian buku Netralitas TNI ini, diharapkan personel Kodim 0901/Samarinda, khususnya para Babinsa dapat memahami, mempedomani dan melaksanakan netralitas TNI sesuai dengan pedoman buku tersebut," ujarnya.
Ia melanjutkan, TNI harus bahkan wajib netral dalam pelaksanaan pemilu mendatang, karena sudah menjadi komitmen kuat bagi TNI untuk selalu bersikap netral.
"Buku Netralitas TNI ini harus selalu dibawa dan dibaca-baca, sehingga semua prajurit bisa memahami dan menunjukkan Netralitas TNI kepada masyarakat," katanya menegaskan.
Baca juga: Danrem 091ingatkan jangan ada prajurit berpolitik praktis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Tahun politik sudah mulai tahun ini, yakni sejak dibukanya pendaftaran calon anggota legislatif hingga calon presiden dan wakil presiden. Untuk itu, semua prajurit dilarang berpihak ke mana pun dan ke siapa pun," katanya melalui Penerangan Korem 091/ASN di Samarinda, Kamis.
Pemilu presiden dan wakil presiden akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, sehingga di tahun politik ini TNI harus tetap tetap tegak lurus, setia kepada NKRI dan Pancasila, tidak boleh mendukung pihak tertentu dalam pemilu.
TNI, katanya, harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral, sehingga prajurit tidak boleh terlibat dalam politik praktis baik secara langsung maupun tidak langsung.
TNI harus selalu fokus pada tugas pokok dan fungsinya, yakni menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan tumpah darah Indonesia.
"Sebagai prajurit, teruslah berkarya, mengabdi kepada bangsa dan negara dengan penuh dedikasi. Prajurit dan PNS TNI harus tetap profesional, berintegritas, dan netral, dan tangguh agar selalu disegani bangsa lain," katanya.
Baca juga: Mahfud Md yakin TNI bersikap netral pada Pemilu 2024
Sehari sebelumnya, saat menggelar Apel Luar Biasa di Kodim 0901/Samarinda, ia juga mengatakan hal yang sama, sambil membagikan buku Netralitas TNI secara simbolis kepada personel Kodim setempat.
Ia menyatakan, Buku Netralitas TNI tersebut sebagai pedoman bagi prajurit dalam menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2024 baik untuk pemilihan calon presiden maupun pemilihan calon anggota legislatif.
"Melalui pembagian buku Netralitas TNI ini, diharapkan personel Kodim 0901/Samarinda, khususnya para Babinsa dapat memahami, mempedomani dan melaksanakan netralitas TNI sesuai dengan pedoman buku tersebut," ujarnya.
Ia melanjutkan, TNI harus bahkan wajib netral dalam pelaksanaan pemilu mendatang, karena sudah menjadi komitmen kuat bagi TNI untuk selalu bersikap netral.
"Buku Netralitas TNI ini harus selalu dibawa dan dibaca-baca, sehingga semua prajurit bisa memahami dan menunjukkan Netralitas TNI kepada masyarakat," katanya menegaskan.
Baca juga: Danrem 091ingatkan jangan ada prajurit berpolitik praktis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023